Untuk kopi cangkir sendiri mengawali usaha sejak tahun 80-an. Budaya "Ngopi" memang sudah menjadi kebiasaan pada masyarakat Rembang, pada saat itu kebiasaan mereka ngopi ke warung-warung kopi disekitar rumahnya bercengkrama ngobrol dari perbincangan hal-hal yang santai sampai berbobot entah itu terkait isu-isu ekonomi, politik, social dll yang ada di masyarakat. Bahkan sering mereka menyampaikan banyak hal tentang pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki. Namun dengan perkembangan jaman dan dunia teknolog informasi saat ini, rasanya hal itu menjadi langka. Orang-orang pergi ke Warung Kopi kebanyakan tujuan utamanya selain ngopi mereka mencari Wifi.
   Bahkan kopi lelet semakin diminati khususnya oleh masyarakat d Rembang dan daerah-daerah lain disekitarnya karena memiliki kekhasan tersendiri. Yang membedakan adalah proses pembuatan dan penyajiannya sehigga menciptakan Cita rasa dan aroma yang 'nendang' (mantap). Kopi Lelet memiliki bubuk kopi yang Super Halus, jadi tidak heran jika bubuk kopi lelet bisa di jadikan karya seni baik untuk ngelelet rokok atau nge-batik rokok dan oleh sebagian orang yang berjiwa seni ampas kopi lelet juga bisa di jadikan lukisan yang indah.