Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Menyikapi Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg

13 September 2014   21:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:47 163 2

Tinggal di sebuah negara dimana pemberitaan tentang korupsi menjadi hal wajib sehari-hari, membuat kita selaku warga negara terdorong untuk selalu berprasangka negatif ke pemerintah. Lebih parah lagi ada pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari adanya prasangka tersebut. Prasangka bisa diartikan sebagai pengambilan kesimpulan yang subjektif dan terlalu menggeneralisir atas suatu individu atau kelompok. Salah satu penyebab timbulnya prasangka adalah keadaan sosial yang tidak adil atau ketidaksetaraan sosial. Di Indonesia, dimana kesenjangan sosial menjamur di mana-mana, maka prasangka di masyarakat semakin besar mencuat dipermukaan. Sebagai contoh, masyarakat kita sudah terbiasa untuk curiga dengan pejabat yang memiliki fasilitas mewah. Padahal bisa saja kemewahan yang didapat merupakan usaha sendiri dan bukan hasil korupsi. Potensi Prasangka yang cukup besar ini menyebar ke mana-mana. Termasuk pada setiap Segala keputusan atau kebijakan yang dinilai menyusahkan rakyat. Kebijakan tersebut akan dianggap sebagai sebuah usaha oleh pemerintah untuk memperkaya diri dan merupakan cermin ketidakpedulian pemerintah kepada rakyatnya. Padahal tidak semuanya seperti itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun