Jam berdentang di Praha
Hati tertambat di kota tua
Kabut membalut kota tua
Seperti bentuk persegi empat
Tergesa mereka berjalan dari Charles bridge
Berkumpul menatap satu permata berharga di tanah Ceko
Dan kabut segera berubah gerimis putih
Hanus telah membuatnya indah luar biasa
Hingga matanya terbakar besi menyala
Dan Praha telah dikutuk
Keberuntungan telah ditentukan oleh sebuah arloji
Karena kematian Hanus
Tetiba bunyi jam berdentang
Jendelanya terbuka
Dua belas ffigur rasul animasi menari
Membawa kehidupan silam
La Muerte telah menarik tali untuk memulai parade
Seorang pangeran Turki menatap para wanita dengan genit
Seorang Yahudi memamerkan kantong uang
Seorang pria lain berdiri congkak
Mereka tetap menari
Dan serempak menggelang pada jam pasir
Tidak setuju pada kematian
Namun kematian tetap mengangguk
Waktu mereka tetap habis
Jakarta-Ceko, 21122021.06.01 WIB