Kehidupan sosial perempuan, baik itu perempuan Jawa maupun Eropa banyak dikaji di dalam cerita oleh para novelis abad XIX. Mereka mencermati proses sosial yang terjadi di dalam masyarakat kolonial dan menuangkannya ke dalam tulisan-tulisan. Para novelis yang terkenal di masa itu adalah Marie Sloot (menggunakan nama pena Melati van Java), Francois Junius, Mina Kruseman, Therese Hoven dan lain-lain. Pengarang yang disebut pertama dikenal sebagai tokoh yang menempatkan pribumi sebagai kaum yang memiliki superioritas moral, sedangkan yang lainnya-seperti orang Eropa lainnya-tidak. Salah satu novelnya berjudul De familie van den Resident bermaksud mengatakan bahwa seorang perempuan indo yang lahir dari pembantu Jawa yang mengenal peradaban jauh lebih baik daripada perempuan Belanda secantik apapun dia.