Kali ini mamak sudah memantapkan diri bakalan ngulas dunia perdrakoran, dah mamak sandra... Bullock kali sandra haha itu Si Ika Septi biar gak ngulas film. Sebel mamak, beberapa kali dia ngerebut lahan mamak timbang meleng dikit aja.
Nah, kali ini mamak balik dengan drakor 8 episode nan pendek, satset, dan tentu saja ciamik, menarik, menggelitik berjudul "High School Return of A Gangster." Wiiih dah kayak Condor Heroes aja pake return-return segala yak, heuheu.
Drakor yang diadaptasi dari manhwa atau web series berjudul "Jokokin Naega Godeunghaksaengyi Dweeotseumnida" atau
"I, A Gangster, Became A High Schooler" yang ditulis oleh Horal ini cukup membuat mata mamak melek terus gak pake ketiduran kayak pas nonton Pakde Jimbond di bioskop.
Ya, biasalah ya, biarpun sudah remako tapi mamak paling suka nonton kisah-kisah remaja. Jadi berasa muda kembali tanpa bantuan Philosophers Stone, uhuks.
Seperti biasa, mamak kalau nonton drakor musti fokus di beberapa menit pertama karena menurut mamak yang awam ini, rame engganya sebuah film ditentukan pada menit-menit awal.
Nah, dari judulnya aja "High School Return of a Gangster" sudah ketauan ya temanya. Ya, tentang seorang anggota genk yang kembali menjadi anak SMA. Dari sini aja, sudah terbayang kelucuan-kelucuan yang ditimbulkan oleh sang gangsta tersebut. Tapi jangan salah, nyatanya drakor ini banyak seriusnya juga lhoooo.
Gak seperti Drew Barrymore yang nyamar menjadi anak SMA di film jadul "Never Been Kissed," anggota genk yang bernama Kim Deuk-pal ini rohnya lah yang memasuki tubuh pemuda yang berniat bundir dengan melompat dari jembatan penyebrangan.
Aduuh, bahaya lompat dari jembatan penyebrangan kan bisa bikin pengendara yang di bawah kaget terus bisa jadi kecelakaan laka-lantas beruntun. Mending lompat ke sungai Han aja, lebih aman dan senyap, laaaaaaaahhhhhhhh.
Yoon Chan Young, aktor muda bertampang kul ini memerankan dua karakter yaitu Kim Deul Pal muda dan Song Yi Heon, anak SMA yang mau lompat indah dari jembatan tadi.
Nah, saat mereka beramprokan, halah, apa ya bahasa Indonesianya, haha. Ya, saat mereka terbentur satu sama lain itulah saat di mana roh mereka tertukar. Kelas banget, kan? Sinetron kita mah masih ribut dengan "bayi yang tertukar" lhaa mereka, mainannya udah roh aja.
Dari peristiwa dahsyat nan menggelegar itulah, Kim Deuk-pal tuwir yang diperankan oleh Lee Seo-jin mendadak memiliki rambut belah dua awig-awigan dan berwajah imut. Sedangkan roh Song Yi-heon pergi terombang-ambing di langit ke tujuh eh ya pokoknya ke "the other side" deh.
Naaahh, kebetulan, Kim Deuk-pal, selanjutnya kita sebut dengan Bang Kimkim aja biar ikrib, yang merupakan tangan kanan dari bos pergengsterannya ini memang ingin kembali sekolah untuk kemudian kuliah sesuai dengan impiannya masa kecilnya.
FYI, Bang Kimkim ini berasal dari keluarga kismin yang gak makan bangku sekolah...rayaapp kaliiiik, eh ya maksudnya gak mengenyam pendidikan formal gitu. Padahal, dia memiliki keinginan yang menggebu untuk bisa kuliah di universitas yang diinginkan.
Lha wong setelah jadi gengster, dia bela-belain menggaji guru privat namun selalu gagal melakukan KBM karena kehidupan Bang Kimkim yang dilingkari dengan kekerasan. Bak-bik-buk gak pake aturan, waktu, dan tempat. Alhasil, guru-gurunya pada ngacir semua, takut kena sambit.
Jadi alangkah indahnya hari-hari Bang Kimkim di tubuh Dik Songsong eh Song Yi-heon yang merupakan bocah kelas 3 SMA yang sebentar lagi bakal ikutan SNBT untuk masuk kuliah atau bisa juga lewat jalur mandiri yang mahal itu, terserah lah, pokoknya mah bisa kuliah di jurusan dan universitas yang diimpikan.
Ternyata, Yi-heon ingin bundir itu memang ada sebabnya, yaeyalaaahhh, mosok sekonyong-konyong aja. Yaaa, apalagi bila bukan aksi perundungan dari teman-teman sekolahnya. Rasa sakit hatinya diperparah oleh kalimat yang meluncur dari teman dekatnya yang diperankan oleh Bong Jae Hyun, si ganteng kalem yang sebelumnya sempat muncul di "Twinkling Watermelon."
Ngomong apa si Bong? Yaa, makenye nonton yee nanti tau deh kata-kata mutiara yang meluncur dari bibir Dik Bongbong yang bertampang a la anggota boyband itu.
Nah, karena dalam diri Yi-heon kini ada jiwa ketua genkster galak nan ditakuti maka serta-merta sifat Yi-heon pun berubah dan membuat teman bahkan musuh-musuhnya terheran-heran.
Yi-heon yang cupu menjelma menjadi remaja yang berpikiran matang, dah kayak babeh-babeh paruh baya yang penuh dengan stok wejangan. Ia mendadak memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni. Semua teman-temannya yang dulu pernah merundungnya disikat habis sampai ke akar-akarnya. Ketua klub perundungan sih menjadi gamang tapi anak buahnya jadi semakin bebal.
Selain berkonflik dengan teman-temannya, Yi-heon pun berkonflik dengan sekretaris bokapnya. Sebagai anak dari istri kedua seorang konglomerat, ia pun menjadi bulan-bulanan sekretaris bokapnya yang ingin menyingkirkan nyokapnya dengan cara memberi obat-obatan anti depresan.
Yi-heon jiwa baru ini sedih lah melihat nyokapnya yang selalu ngawang-ngawang akibat pengaruh obat. Yi-heon pun menetapkan jalan ninjanya untuk membuat nyokapnya kembali sehat dengan merawatnya secara tulus. Aih, mamak jadi terhura kalau sudah gini dah.
Di drakor ini, kalau masalah konflik, komplit lah. Lha iyes, ada konflik antar teman, anggota perundung, anggota genk, sampai keluarga. Etapi tenaaanggg, bwaanggg, ada Master Kimkim yang membereskan semuanya. Daebaakkk!
Setelah nonton drakor yang mulai tayang tanggal 29 Mei 2024 di negaranya itu, mamak menyimpulkan bahwa ada beberapa pelajaran hidup yang dapat dipetik dari drakor ini.
Pertama, jadi orang tu jangan mudah menyerah. Lha wong kerikil di jalanan aja walau diinjak-injak setiap hari dia tak pernah langsung mleyot jadi pasir. Pokoknya, struggle dulu dah, pantang mundur terus maju. Jangan menye-menye!
Kedua, gapailah semua impian dan terus belajar tanpa memandang usia. Bila dulu kondisi gak memungkinkan kenapa gak sekarang ketika semuanya menjadi lebih mudah. Tak usah hiraukan apa kata orang, tak ada salahnya untuk terus menuntut ilmu. Kalau bisa, kejarlah ilmu sampai di batas semesta sekalipun karena gak ada ruginya menjadi orang yang berilmu, asal bukan ilmu hitam. Kaookk....kaoookkk!
Ketiga, orang tua hendaknya jangan memaksakan keinginannya kepada anaknya apalagi sampai menggunakan kekerasan seperti bokapnya Dik Bongbong. Nurut enggak, berontak iya. Bicara baik-baik dan mulai mendengarkan keinginan anak adalah salah satu jalan yang dapat ditempuh demi hubungan keluarga yang sehat, gemah ripah lohjinawi.
Jadi gitu aja deh ya, pokoknya mamak suka deh dengan drakor ini. Drama, aksi, dan komedinya dapet banget. Gak ngebosenin. Plotnya mantap jiwa. Endingnya? Niiiitttttt. Sila nonton rame-rame bareng sanak, saudara, dan tetangga.
Dah ah, mamak mau ngejemur baju dulu takut keburu hujan.
Ceriioooo byeeee!