Dari nama, misalnya tahu pocong, gehu pedas hot jeletot, ayam tangkap, baso istigfar, dan lain sebagainya. Akan halnya dari rasa dapat berupa level kepedasan tingkat dewa, super gurih bertabur micin, eh hehehehe, atau manis legit tiada tara.
Bagaimana dengan penampakannya? Nah, di bagian ini, jajanan harus terlihat stunning, entah dari warna yang buricak-burinong, tekstur yang menggairahkan, atau pun ukuran yang super duper ultra jumbo.
Salah satu jajanan alias makanan ringan yang akan membuncahkan rasa ketertarikan dengan ukurannya yang maha besar dan penampakannya yang oren krispi adalah Risol Mayo.
Beberapa penjaja makanan ringan ini mulai bermunculan di beberapa tempat yang kerap saya lalui bila akan pergi ke kota. Ukurannya ituu bookk, segede gaban! Saya belum pernah mencicipinya karena baru lihat penampakannya langsung tepar duluan. Iyalah, takut gak habis, kan sayang. Laaahh, banyak alesyan, heuheu.
Risol atau risoles merupakan camilan yang digandrungi. Kabarnya penganan ini telah ada sejak abad ke-13 dengan nama "Roinsolles."
Kata "risoles" sendiri awalnya berasal dari bahasa latin "rougetre" dan dari bahasa Perancis kuno "rissoler."
Dilansir dari The Healthy Belly, risoles dikenal di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda sekitar abad ke-19 yang lebih umum dikenal sebagai loempia atau lumpia.
Risoles sendiri merupakan adonan pancake yang diisi dengan sayuran atau daging lalu digulung. Setelah itu digulingkan ke tepung roti dan digoreng/dioven hingga kuning keemasan.
Isian risoles dapat berupa sayuran seperti wortel, kentang, dan buncis yang telah ditumis. Ada pula yang diberi tambahan daging sapi, daging ayam, telur, bihun, dan keju. Risoles yang di dalamnya terdapat saus bechamel atau saus putih yang berasal dari susu dan tepung dinamakan risoles rougut.
Nah, beberapa waktu lalu sempat viral olahan risoles yang dinamai risol mayo di mana isiannya diberi sentuhan mayones. Risol jenis ini sebelumnya dikenal dengan American Risol alias Amris di mana isiannya berupa daging asap, telur rebus, saos sambal, dan mayones.
Amris merupakan varian risoles penemuan dari Ibu Fatmah Bahalwan, gegedug NCC (Natural Cooking Club) yang merupakan grup baking terbesar di Indonesia. Disebut American Risol karena isiannya yang kebule-bulean, demikian kira-kira.
Salah satu hal yang membuat saya agak malas membuat risoles adalah membuat kulitnya. Ya ampuuunnn, maaaak, itu bikin kulit risol perlu kesabaran tingkat kura-kura ... ninja apalagi bila hanya punya teflon satu biji saja. Mau ganti pakai kulit lumpia siap pakai, lha yo gak enak, gak ada empuk-empuknya, ya kan?
Oleh karena itu, sebagai pejuang mager, akhirnya saya menggunakan roti tawar sebagai kulit risoles. Kerja cepat tapi rasa tetap enak la yawwww. Satu hal yang pasti, bentuknya masih tetap risoles koq gak rubah jadi dadar gulung ataupun kue putu ...eeehh kejauhan ini mah yah.
Risoles mayo dengan kulit dari roti tawar ini isiannya bisa bebas ya, tapi kali ini saya menggunakan isian yang kebule-bulean karena pakleknya sedang pergi entah kemana. Ya, saya menggunakan isian a la Amris tapi mengganti daging asap dengan sosis.
Pokoknya bikin risol mayo yang ini mah satset dasdes daaahhh. Cucok-maricok buat menu sarapan atau camilan saat