Sebagai manusia gua, mamak merasa sangat minder dengan mamak-mamak sosialita yang lebih dulu ngerumpiin kompor induksi ini.
Mamak pun akhirnya garuk sana garuk sini dan menghasilkan sebuah gambaran akan program pemerintah yang sedikit bikin pusing kepala ... pundak ... lutut ... dan kaki, eh.
Jadi gini...
Pemerintah bergandengan tangan, walking hand in hand seperti yang didendangkan Sebastian Bach, dengan PLN dalam hal melancarkan program peralihan elpiji 3 kg alias gas melon hijau-hijau menggemaskan ke kompor induksi.
Dilansir dari laman Kompas, penggunaan kompor induksi dapat menghemat pengeluaran APBN hingga 330 Milyar per tahun.
Cetar, bukan?
Tapi apa sih kompor induksi itu?
Mamak taunya suntik induksi untuk mempercepat proses persalinan, heuheu.
Sebagai rakyat jelantah, mamak sudah berkenalan dengan kompor minyak tanah, kompor anglo yang pakai arang, kompor gas, dan kompor listrik biasa.
Kompor induksi mah belum lah ya. Sepanjang pengetahuan, di kampung sini belum ada yang pake kompor induksi yang ada hanya kompor tetangga yang suka manas-manasin suasana.
Nah, ternyata kompor induksi ini bekerja dengan menggunakan reaksi elektromagnetik untuk menghasilkan panas. Lalu panas ini dihantarkan langsung ke panci atau wajan di atas kompor.
Gelombang elektromagnetik ini sifatnya satset dasdes, gak butuh media dalam aksi rambat-merambatnya.
Disebut induksi karena adanya proses pembangkitan listrik di dalam sirkulasi tertutup oleh arus magnetik melalui gerak putar. Wiih, mamak bahasanya ngilmiah banget, yak.
Akan halnya kompor listrik biasa mendapatkan energi dari listrik yang dicolokan ke kompor. Sang listrik akan memanaskan pelat yang berada di atas kompor lalu dihantarkan ke permukaan kompor.
Kompor induksi itu punya banyak kelebihan, canggih deh pokoknya.
Kelebihan pertama, kompor induksi ramah lingkungan. Iya, karena si dia gak ada apinya, mak! Keren kan? Dah kayak sulap bin sihir aja.
Gak bakalan ada sisa-sisa pembakaran seperti asap atau angus tipis-tipis yang bakal nempel di panci kesayangan kita. Nah, karena gak ada apinya maka kecelakaan akibat api nilainya nyaris nol.
Kedua, permukaan disekitar kompor tetap dingin walau tengah digunakan. Waini, mamak suka nih. Jadi ada kegiatan sambil nunggu masakan matang yaitu membersihkan bagian-bagian yang kotor di sekitar kompor.
Ketiga, udara dapur tetap sejuk bagai ada di kaki gunung Papandayan karena kompor induksi sifatnya gak menyebarkan panas ke segala arah. Pokoknya begitu panci diangkat, transfer energi berhenti sehingga permukaan kompor langsung dingin.