Ya, ketika kami membubarkan diri dari rumah kontrakan tersebut, dia yang namanya tak boleh disebut meninggalkan koleksi komik Jepangnya begitu saja di penjuru ruang tamu. Saya pun merasa iba dengan nasib komik-komik itu akhirnya saya angkut ke rumah dengan harapan bisa jadi pelipur lara ketika tak ada bacaan di kemudian hari.