Cerita rakyat Si Kabayan yang sampai hari ini tidak diketahui siapa penciptanya ini dikisahkan dengan lisan secara turun-temurun dan dikenal sejak abad ke-19. Berdasarkan penelusuran pustaka, Snouck Hurgronje dan H. Hasan Mustapa lah yang menjadi pionir pengumpulan kisah ini. Setelah itu setidaknya 120 kisah Si Kabayan yang telah terkumpul dijadikan bahan disertasi doktoral Lina Maria Coster-Wijsman di Universitas Leiden, Belanda.
Meskipun tanah Sunda dijadikan latarnya namun tema dan moral cerita dari Si Kabayan tetaplah bersifat universal.
Cerita rakyat Si Kabayan ini masuk ke dalam jenis cerita dongeng parabel yaitu cerita yang isinya mengandung nilai-nilai pendidikan sekaligus hikmah hidup dan seringkali memiliki tokoh sentral yang unik.
Bila membaca kisah-kisah Si Kabayan wajah almarhum Kang Ibing lah yang selalu terbayang. Pemilik nama lengkap Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata ini sangat menjiwai perannya sebagai Kabayan sehingga di hati saya tak ada yang dapat menggantikan tempatnya termasuk Almarhum Didi Petet sekali pun.
Nah, ada beberapa kisah Si Kabayan yang pernah saya baca seperti yang berjudul "Si Kabayan Memetik Buah Nangka" begitu kira-kira bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.