Saat masih kecil nan unyu-unyu, lebaran saya diisi dengan mengunjungi rumah-rumah para tetua sekampung halaman. Dengan menggunakan pakaian baru yang hanya satu-satunya, saya diajak bapak dan ibu untuk bermaaf-maafan dari rumah ke rumah.
Tidak seperi sekarang yang suasana lebarannya sepi-sepi bae, lebaran zaman orde baru itu ramai sekali. Orang-orang berbondong-bondong saling mengunjungi, padahal sebelumnya sudah bersilaturahmi di masjid.