Kandidat paling jleb untuk zaman now mungkin adalah sosok Brian Cox. Pria berusia 51 tahun ini adalah seorang profesor fisika, presenter, dan rockstar sesungguhnya.
Nah, bulan lalu saya sempat mengunjungi Taman Pintar dan di sana tertempel board bertajuk Rockstar Scientists yang berisi nama-nama ilmuwan ternama dunia.
Status rockstar bagi ilmuwan menyiratkan akan keterkenalan nama dan penemuan-penemuannya di hampir semua lapisan masyarakat.
Dan Tesla adalah salah satu rockstar scientist jadul yang namanya terpampang di board tersebut.
Yap, Tesla adalah nama yang keren karena berkat nama tersebut, salah satu grup rock asal Sacramento dapat mencecap aroma kepopuleran di jagat raya permusikan dibanding ketika memakai nama City Kidd.
Band hard rock ini menggunakan nama Tesla saat merekam album pertama mereka di tahun 1986 yang berjudul "Mechanical Resonance". Mereka menggunakan nama tersebut karena muatan albumnya sedikitnya berkaitan dengan Nicola Tesla, seorang penemu dan insinyur listrik yang lahir di perbatasan Serbia dan Kroasia pada tahun 1896 silam.
Nicola Tesla adalah seorang geek yang bekerja bagai kuda di laboratoriumnya, tak mengindahkan dunia, sibuk memperbaiki sesuatu yang tak rusak tapi tidak termasuk memperbaiki hati gegana kamu yang kena PHP Mbak-nya ya, heuheu.
Penemuannya yang paling membahana dan diamalkan di seluruh dunia adalah sistem listrik arus bolak-balik atau Alternating Current.
Namun, pada kenyataannya penemuan Tesla banyak yang dilupakan dan dicuri. Namanya baru naik di era 90-an. Sebagai penghormatan atas semua penemuannya yang emejing itu, namanya diabadikan menjadi satuan medan magnet di tahun 1960 pada konferensi umum tentang berat dan ukuran.
Penggemar garis keras Tesla pasti jijay markijay kepada Mister Thomas yang Alva Edison itu, iya bukan yang Djorghi apalagi Jeremy. Mengapa? Karena Mister Thomas ini dengan semena-mena telah membohongi Tesla ketika ia menjadi pegawainya. Pria yang di masa mudanya terbilang kece badai ini dijanjikan pendapatan yang besar oleh Sang Lord bohlam nan pelit tersebut namun ternyata eh ternyata hal tersebut tak pernah terjadi.
Dengan rasa sebal tingkat setrum tiang sutet, Tesla pun akhirnya ngibrit lalu bermitra dengan Robert Lane dan Benjamin Vale untuk mendirikan Tesla Electric Light and Manufacturing.
Bisik-bisik tetangga, Mas Thomas ini pun telah menghentikan langkah Tesla di sekitar tahun 1917 ketika sang ilmuwan berkumis ini membeberkan pemikirannya tentang radar di hadapan U.S Navy kala dunia di ambang perang dunia pertama. Yep, Mister T adalah kepala R & D, U.S Navy kala itu, sehingga dengan mudahnya ia dapat meyakinkan junjungannya bahwa radar adalah hal yang gak praktis sama sekali dalam perang.
Akhirnya ilmuwan Inggris bernama Robert Watson-Watt lah yang diberi kredit atas penemuan radar pada tahun 1935 silam.
Radar, lewat. Giliran X-Ray. Tesla adalah pionir yang meneliti tentang X-Ray. Sinar ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit termasuk kebutaan. Namun, ia memperingatkan bahwa sinar ini dapat menjadi sangat berbahaya sehingga ia menolak untuk melakukan eksperimen kepada manusia.
Seperti biasa, melihat kesempatan manis di depan mata, Mister Edison pun tak menyia-nyiakannya. Ia pun menjalankan eksperimen X-Ray dan yang bertindak sebagai kelinci percobaan adalah asistennya sendiri yang bernama Clarance Dally. Sayang beribu sayang, Dally akhirnya meninggal karena terpapar radiasi.
Tak hanya dengan sang asisten, Mister Thomas pun dengan ke-savage-annya menembakkan sinar X-Ray ke kedua matanya dan nyaris membuat buta. Setelah kejadian itu, Edison tidak ingin berbicara tentang X-Ray kembali, katanya ia takut dengan sinar itu, hadeuuh.
Dan siapakan yang mendapat kredit dari penemuan X-Ray ini? Yap, siapa lagi kalau bukan Wilhelm Rontgen.
Prestasi Tesla lainnya adalah membangun earthquake machine, ball lightning, remote control, lampu neon, teknologi laser, mobil listrik, serta komunikasi nirkabel.
Tesla adalah seorang genius yang menguasai 8 bahasa, dia dapat mengingat seluruh buku yang ia baca dan mengutipnya. Di samping itu ia dapat menangkap secara visual sebuah alat lalu membuatnya tanpa harus menuliskan segala sesuatunya dahulu di buku catatannya.
Pria yang tidak menuntaskan pendidikannya di Universitas Graz ini tidak pernah menikah selama 86 tahun masa hidupnya karena ia sibuk menciptakan badai buatan di kamar apartemennya. Ia meyakini bahwa berkencan hanya akan membuyarkan pikiran dan berpengaruh kepada pekerjaannya. Hei, dengarkan itu para bucin yang budiman!
Salah satu hadiah Tesla kepada dunia adalah sebuah tower di dekat New York City yang menyediakan energi nirkabel secara gretongan. Namun apa daya, orang yang membiayai pembangunan tower tersebut menghentikannya karena tidak menghasilkan pundi-pundi uang.
Tesla memiliki pemikiran yang jauh ke depan. Sementara orang di zamannya sibuk dengan penemuan bahan bakar fosil untuk masa depan, ia meyakini bahwa di masa depan bahan bakar terbarukan lah yang dibutuhkan seperti air, matahari, dan angin.
Mirisnya di antara semua kegemilangan penemuannya, pria yang akhirnya di naturalisasi Amerika untuk menjadi warga negaranya ini menghembuskan nafas terakhirnya sendiri dan dalam keadaan bangkrut di salah satu kamar NYC hotel. Ia bangkrut karena campur tangan pihak-pihak yang tidak suka dengan penemuan-penemuan revolusionernya.
Namun kini di alam sana pemilik 700 paten tersebut mungkin tengah tersenyum karena selain namanya diabadikan menjadi nama perusahaan otomotif dan energi milik Elon Musk and the genk, Tesla.Inc tengah dalam perjalanannya dalam hal menindaklanjuti salah satu penemuan sang ilmuwan yang sangat wow keren yaitu mobil listrik.
Semua penemuan Tesla telah mengubah wajah dunia dan menjadi warisan yang sangat berharga dari generasi ke generasi.
Sekian.
* Dari berbagai sumber.