Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Artikel Utama

Selamat Tinggal Mey

19 Juni 2016   20:58 Diperbarui: 10 April 2022   04:56 625 12
Malam bergelung dalam pelukan sepi. Angin bergerak lembut menyapa dedaunan yang bergelayut mesra diantara ranting-ranting pohon. Tak lama suara alam mulai bermunculan dari segala penjuru mata angin seiring dengan makin pekatnya dunia tanpa cahaya purnama lima belas. Jangkrik mengerik, anak tikus mencicit pedih kehilangan induknya. Daun-daun bambu bergemerisik saling bersentuhan satu sama lain. Embusan udara tipis menyelusup mencari kehangatan dari celah-celah jendela yang tak bisa ditutup secara sempurna.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun