Seza menghapus keringat yang membasahi bagian atas bibir dengan punggung tangannya. Ini adalah hari ketujuh di mana ia terbangun dengan napas yang memburu. Wajah itu kembali menari-nari di pikirannya. Delapan tahun telah berlalu, dan baru kali ini dia muncul kembali walau hanya dalam mimpi. Awalnya Seza tidak menghiraukan mimpinya, toh mimpi hanyalah bunga tidur. Tapi tujuh hari adalah waktu yang cukup lama untuk sekuntum bunga tetap mekar. Bunga itu pasti ingin menunjukkan sesuatu kepadanya, tapi entah apa.
KEMBALI KE ARTIKEL