Billy Corgan adalah salah seorang musisi yang saya sukai karya karyanya alih alih suara nya yang sengau itu. Tapi saya bukan lah semacam fans yang memasang poster besar nya dimana mana (paling banter jadi dp :p), berburu mati matian untuk tiket konser nya (gak ada anggarannya :p), memakai tshirt bergambar wajahnya (belum di endorse sama om herry DPO :p), atau menumpuk kaset, cd, mp3, dvd, bluray yang berbau bau dia. Nope, saya bukan fans model begitu, semoga :D.
Ada beberapa lagu dari ratusan lagu lagu bagus yang di tulis oleh Billy Corgan untuk Smashing Pumpkins, yang telah memberi saya pengalaman mendengarkan musik yang membahagiakan.
Tonight tonight adalah salah satu lagu di dobel album Meloncollie and the infinite sadness yang akhirnya membuat saya merasa bahwa Smashing Pumpkins layak di dengarkan. Lagu favorit dengan line favorite “ the impossible is possible tonight“ ini sebenarnya bercerita tentang Corgan yang berhasil keluar dari kungkungan cerita masa kecilnya yang suram. Sentuhan musik orkestra di sekujur lagunya, membuat lagu ini terasa sangat kaya warna.
Lagu berlirik suram lainnya adalah Today. Musik nya bolehlah nge beat tapi maksud dari liriknya kelam, sekelam pikiran Corgan ketika menciptakan lagu yang di gadang gadang tentang depresi yang berakhir dengan keinginan bunuh diri. Today adalah single pertama SP dalam album Siamese Dream.
Single lama There it goes, adalah lagu yang mengekspresikan kekecewaan dengan line yang saya sukai yaitu “ the way you look at me makes me happy inside‘“. Suara bass yang dimainkan oleh D‘archy Wretzky sangat indah di permulaan lagu.
Lagu sedih? Corgan pakarnya. Crestfallen dan Tear adalah lagu lagu sedih yang mewarnai album Ava Adore. Line “who am i to need you when i am down“ di Crestfallen cukup mewakili kesedihan di awal lagu, sedangkan dalam Tear, line “And for the first time Heaven seemed insane
Cause heaven is to blame
For taking you away“ menggambarkan kekecewaan yang berujung dalam kesedihan yang sangat. Selain itu ada The last song, lagu ini bercerita tentang akhir dari sesuatu, saya suka sekali dengan lagu ini terutama bagian akhirnya, dengan iringan gitar dari sang ayah, Billy Corgan sr, lirik “what we had is lost inside our past“ menjadi sangat mengoyak hati.
Seperti halnya anak anak lain, Corgan pun sangat mencintai ibunya, tak heran dia menulis beberapa lagu untuk mendiang ibunya, bahkan label rekaman nya pun dia beri nama atas nama ibunya. Lagu Once upon a time in my life dan For Martha adalah dua lagu yang mewakili perasaannya kepada ibunya. Drummer Pearl Jam/ Soundgarden, Matt Cameron adalah drummer pengganti untuk lagu For Martha di album Ava Adore.
Lagu cinta? Corgan punya banyak lagu cinta, tapi yang saya sukai adalah Stand Inside Your Love, To Sheila, Ava Adore dan That‘s the way my love is.
Stand inside your love adalah lagu dimana Jimmy Chamberlin kembali ke posisinya sebagai drummer untuk SP. Tak ayal Stand inside your love menjadi lagu yang di penuhi dengan hentakan drum yang membuai. Sedangkan To sheila adalah lagu cinta yang di penuhi dengan lirik puitis, suara Corgan di sini gak sesengau biasanya, jernih dan bersih. Ava adore adalah lagu cinta yang berlirik agak aneh untuk sebuah lagu yang mengekspresikan tentang cinta, sedangkan that‘s the way my love is terdengar sangat manis di telinga dengan video klip yang di buat se epik Tonight Tonight.
Lagu favorit saya yang lainnya adalah duo lagu yang ngepop dengan sentuhan musik elektronika, yaitu 1979 dan Perfect. Lagu yang penuh dengan cerita nostalgia masa muda itu mempunyai video klip yang di sutradarai dan di perankan oleh orang orang yang sama, istilah filmnya, sekuel :D.
Untuk lagu lagu yang bertempo cepat saya menyukai Zero, Ode to no one, I am One, Tarantula, dan The end is beginning is the end. The end is beginning is the end ini adalah salah satu sontrek film Batman dan Robin, lagu ini mempunyai versi lambat tetapi saya lebih menyukai yang versi cepat. Bullet with butterfly wings adalah lagu bertempo cepat selanjutnya yang saya sukai, sontrek dari film Free Tibet ini dibawakan dengan penuh energi dengan teriakan teriakan Corgan yang meradang. Lalu ada Doomsday Clock yang merupakan sontrek dari film Transformers era Megan Fox.
Ngomongin sontrek film, mungkin Drown adalah salah satu lagu yang sangat mewakili era naiknya aliran alternatif rock (esp. Grunge) ke permukaan, yang membuat lagu ini di ikut sertakan dalam filmnya Cameron Crowe yang berjudul Singles.
Disarm adalah lagu selanjutnya yang sempat di jadikan sontrek film berbahasa Spanyol, lagu ini sebelumnya penuh dengan kontroversi, karena banyak yang mengira maksud dari liriknya adalah tentang ab**si, tetapi Corgan sendiri membantahnya. Terlepas dari itu semua Disarm adalah salah satu lagu bagus yang pernah Corgan ciptakan.
Landslide adalah sontrek film Jack Frost yang dibawakan oleh Corgan dengan sangat indah, sampai sampai saya mengira lagu ini adalah milik dia, padahal Landslide adalah lagu milik Fleetwood Mac yang di cover oleh Corgan dengan sangat baik.
Saya menyukai Mayonaise, baik dalam versi makanan juga dalam versi lagu. Mayonaise adalah lagu yang di tulis Corgan bersama James Iha. Saya lebih menyukai versi akustik dari lagu yang mempunyai line “no more promise no more sorrow“ ini.
Sebagai pengantar tidur, In the arms of sleep dan Farewell and goodnight sangat lah tepat untuk di dengarkan. Lagu Farewell and Goodnight adalah satu satunya lagu yang diisi suaranya oleh semua member SP yang masih solid kala itu.
Terakhir, entah mengapa saya sangat menyukai lagu The Tale of Dusty and Pistol Pete. Mendengarkan lagu ini seperti mendengarkan seseorang menceritakan sebuah dongeng klasik.
Sebenarnya masih banyak lagu lagu lainnya yang sering saya dengarkan, dari album pertama mereka Gish sampai album terakhir, Monuments to an elegy. Tapi lagu lagu diatas menurut saya cukuplah mewakili kepiawaian vokalis berkepala plontos yang pernah merilis sebuah buku puisi berjudul “Blinking with my fist“ itu dalam menciptakan lagu.