Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bahasa

Lebih Baik Gunakan Kata Berunsur Positif

27 Oktober 2013   21:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:57 789 2
Ketika berbicara, seringkali ada kalimat larangan. Contoh seorang ibu berbicara ke anaknya.

"Nak, jangan nakal kalau di sekolah." Kalimat itu mengandung kata yang artinya negatif, nakal.

Dalam keseharian, anak mengabaikan larangan kita. Kata 'nakal' itu lebih akan diingat daripada 'jangan nakal'. Lebih baik gunakan kata pengganti yang berunsur positif.

"Nak, jadilah anak baik di sekolah. "

'' Jangan keluar rumah dulu, hujan." Itu malah membuat orang yang diingatkan ingin keluar rumah. Pengalaman sendiri .

Bisa diganti dengan kalimat ajakan. " Kita di dalam rumah saja dulu karena sedang hujan."

Sebisa mungkin untuk menghindari kata berunsur negatif bila menasehati, mengajak atau memerintah.  Dari pengalaman dan penelitian orang bertahun-tahun, kata negatif akan berdampak buruk dalam memori otak.

Seperti yang dikatakan untuk diri sendiri, jika saat bermonolog.

"Besok hari Minggu aku tidak boleh malas." Eh ternyata otak lebih menyimpan kata malas. Tubuh seperti direncanakan untuk melaksanakan kata yang tersimpan.

"Besok hari Minggu aku akan rajin bersih-bersih."

"Setiap hari Senin adalah hari pembuka semangat, ketemu pelanggan lagi."

"Tiap pagi aku akan mandi sebelum matahari terbit."

"Rencana yang berkaitan dengan kepentingan umum akan berjalan lancar."

"Senyum itu menyejukkan, mudah, sehat, enak dilihat, gampang menyebar."

"Makan dengan berdoa dulu terasa lebih nikmat."

Dan banyak lagi kalimat positif tanpa kata negatifnya. Mari kita pakai lebih banyak kalimat berunsur positif, agar tindakan mengikutinya. Baik dalam berbicara maupun menulis.

Apalagi untuk anak kecil. Itu sangat menyenangkan melihat reaksi mereka dalam merespon kalimat positif dari kita. Anak kecil bukankah peniru ulung dan seperti spon yang cepat menyerap air?

Sumber: pengalaman pribadi, koran, nasehat teman dan bacaan buku dari tante tentang pikiran bawah sadar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun