Sebetulnya, saya sendiri sih lebih sering menyebutnya dengan Es Dung-dung. Karena sejak saya kecil yang hidup di tahun 80-an hingga sekarang, penjual es ini selalu saya dapati berkeliling ke pemukiman masyarakat sambil membunyikan gong kecil. Bunyinya, "Dung... dung..." Dan pastinya, banyak dari Kompasianer yang membaca tulisan ini, juga sering menjumpai hal tersebut, kan?
KEMBALI KE ARTIKEL