Sementara itu, Kepala SMA N 1 Pulokulon, Djoko Priyanto, yang diwakili oleh Bapak Komari, S.Pd, juga menyampaikan sambutan dengan penuh semangat dan kebanggaan. "Sebagai lembaga pendidikan yang selalu berkomitmen pada pengembangan kompetensi akademik dan karakter siswa, kami sangat mendukung penuh diadakannya kegiatan seperti workshop penulisan ilmiah ini. Tidak hanya memberikan pengetahuan baru dalam teknik penulisan yang baik dan benar, tetapi lebih penting lagi, kegiatan ini mengajarkan kepada siswa tentang pentingnya kedisiplinan dalam penelitian yang mendalam dan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide kreatif," ujar Bapak Komari. Ia melanjutkan dengan ungkapan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi terhadap IKA Alumni yang telah memberikan perhatian besar terhadap perkembangan kualitas pendidikan di sekolah ini. "Kami sangat mengapresiasi dedikasi dan perhatian yang diberikan oleh IKA Alumni. Semoga, melalui dukungan yang terus-menerus seperti ini, siswa-siswi kami dapat berkembang lebih baik lagi, tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan," tuturnya.
Selama workshop penulisan ilmiah yang diselenggarakan pada 14 Desember 2024, para siswa-siswi SMA N 1 Pulokulon menunjukkan antusiasme yang luar biasa dalam mengikuti setiap sesi dari awal hingga akhir. Dengan penuh semangat, mereka mengikuti rangkaian acara yang dipandu oleh dua narasumber yang sangat kompeten, yaitu Ahmad Muhammad Mustain Nasoha dan Ahmad Maarif Romdlon. Kedua narasumber ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam mengenai dunia penulisan ilmiah, tetapi juga membuka cakrawala baru bagi siswa dalam mengeksplorasi potensi diri mereka melalui buku ilmiah yang dapat diberi ISBN.
Sejak sesi pertama, suasana ruangan sudah dipenuhi oleh energi positif. Para siswa nampak aktif dalam mengikuti sesi interaktif, bahkan beberapa dari mereka tak segan mengajukan pertanyaan kepada para narasumber untuk memperdalam pemahaman. Antusiasme ini semakin terasa ketika sesi membahas teknik penelitian yang benar (research methodology) serta cara menyusun argumen ilmiah yang solid (sound argumentation). Meskipun topik-topik ini cukup kompleks, para peserta workshop tidak ragu untuk berdiskusi dan mengembangkan ide-ide yang mereka miliki.
Ahmad Muhammad Mustain Nasoha, dalam presentasinya, menekankan pentingnya riset yang mendalam sebagai dasar utama dalam menulis buku ilmiah yang berkualitas. Ia menjelaskan konsep-konsep seperti literature review dan synthesis of existing knowledge, serta bagaimana menciptakan tesis yang memiliki kontribusi orisinal terhadap disiplin ilmu tertentu. Para siswa siswi terlihat sangat terlibat, mencoba menyerap berbagai teknik analitis yang diajarkan. Istilah seperti "methodological triangulation" yang diterjemahkan secara sederhana membuat mereka semakin terampil dalam menggali berbagai perspektif ilmiah untuk memperkaya kualitas penulisan mereka.
Sementara itu, Ahmad Maarif Romdlon, yang ahli di bidang pendidikan, membimbing peserta untuk memahami pentingnya pembuatan buku ilmiah yang tidak hanya bernilai akademik, tetapi juga mampu memberikan dampak positif dalam dunia pendidikan. Beliau menyoroti konsep "pedagogical content knowledge" atau pengetahuan konten pedagogis, yang sangat diperlukan untuk mengemas tulisan ilmiah dalam bentuk yang mudah diterima pembaca dan praktisi di lapangan. Melalui penyampaian yang gamblang, beliau berhasil menghidupkan semangat siswa untuk menulis dengan tujuan bukan hanya meraih skor tinggi, tetapi juga memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.
Siswa-siswi yang awalnya mungkin merasa skeptis tentang kemampuan mereka untuk menghasilkan karya ilmiah terstandarisasi yang ber ISBN, mulai menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi. Mereka bersemangat untuk mencari referensi yang kredibel, mengatur data dan informasi dengan struktur yang jelas, serta menggali cara untuk menerbitkan buku melalui ISBN. Bahkan beberapa siswa mulai merencanakan tema dan subjek yang akan mereka angkat dalam buku mereka, beberapa di antaranya tentang topik-topik seperti pemanfaatan teknologi dalam pendidikan dan pengembangan karakter siswa yang lebih inklusif.
Keaktifan siswa-siswi semakin mencuat ketika mereka turut dilibatkan dalam sesi praktis yang melibatkan pengurus intrakurikuler dan ekstrakurikuler sekolah. Melalui kolaborasi antara siswa dengan para pembimbing kegiatan, mereka belajar untuk berkolaborasi dalam mempersiapkan karya yang dapat diterbitkan. Workshop ini bukan sekadar memberi pengetahuan tentang teknik penulisan akademik, namun juga memberi kesempatan bagi siswa-siswi untuk memahami konsep-konsep penting dalam penerbitan karya ilmiah yang dapat memiliki pengaruh besar di masa depan mereka.
Selain itu, penggunakan istilah asing seperti "ISBN" atau "Intellectual Property Rights" yang diperkenalkan oleh narasumber, memberikan wawasan global bagi para siswa tentang pentingnya melindungi karya ilmiah mereka dalam tataran internasional. Siswa-siswi semakin termotivasi untuk menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh, dengan target yang jelas, yaitu menghasilkan 50 buku ilmiah ber ISBN pada tahun 2025. Setiap siswa mulai melihat dunia menulis sebagai kesempatan untuk menyalurkan potensi kreativitas sekaligus memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan yang lebih luas.