kadang aku tak tahu kenapa ikatan batin ini seolah hilang tanpa jejak. dan ketika aku mencoba untuk menyambungnya lagi, terasa begitu sulit. pertemuan kedua kemarin, masih terasa asing saja. tak ada tangisan,apalagi pelukan seperti yang aku harapkan?Ya Tuhan,aku hanya menangis dalam hati. kenapa simbok ga pengen meluk aku? seorang teman bilang kenapa bukan aku yang memulai pelukan itu? ya,kenapa bukan aku? entahlah, aku merasa sungkan untuk memeluknya.merasa seolah lancang jika aku memeluknya terlebih dahulu. aku berharap dapat banyak penjelasan ketika pertemuan kedua kami. tapi, kami hanya terdiam membisu meskipun kami duduk berdampingan.dan itu terjadi selama beberapa hari kunjungan aku kerumah simbok. duh Gusti,sebenarnya hubunga apakah ini? dan apakah masih sebesar itu rasa benci simbok terhadap bapak?sehingga kami masih harus menanggung dampaknya?
perpisahan antara bapak&simbok memang tidak berakhir secara baik2, namun dari sudut pandang seorang anak aku menilai bahwa keputusan itu adalah keputusan orang yang telah dewasa.yang mengerti baik&buruk akan keputusan yang mereka ambil.termasuk keputusan simbok untuk meninggalkan kami, kami ga menganggap bapak&simbok jahat karna mengesampingkan ego mereka dibanding keberadaan anak mereka itu. apakah harus aku katakan bahwa harusnya permusuhan ini harusnya berakhir saja demi kebaikan anak-anak kalian?simbok tak perlu memusuhi bapak sebesar ini, karna bapak juga sudah mengaku salah dan minta maaf.sebagai korban dari permusuhan kalian,kami sebagai anak merasa tersingkirkan.
simbok, aku hanya ingin mendapat sebuah pelukan hangat layaknya anak lain di dunia. tapi pelukan itu seolah begitu susahnya aku dapatkan, dengan bentang jarak yang jauh dihati kita.buka jarak tempat,tapi hati kita seolah memberi jarak yg teramat lebar untuk berdamai. apakah akan seperti ini terus hubungan kita?menjadi asing satu sama lain?aku ingin mengenalmu lebih dekat,simbok.agar rasa sayangku tumbuh kembali, dan buih2 rindu itu muncul lagi dihatiku. simbok, aku sayang simbok.
"tak kenal maka tak sayang"