Hatiku sedih bercampur bingung, kecewa, semua jadi satu saat untuk kedua kalinya kembali bertemu dan bersama masyarakat melakukan Musyawarah Penggalian Gagasan, demi membantu mereka memujudkan desa mereka yang indah dan hidup mereka yang lebih baik.
Saat semua warga telah siap untuk musyawarah, ada satu hal penting yang terlupakan. Ketika ingin menempelkan kertas plano di whiteboard, sama sekali tidak ada selotip. Kebetulan saya juga lupa dengan selotip yang harusnya saya bawa. Saat ini bagi saya selotip adalah barang paling langka di desa ini. Hampir 1 jam waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan 1 buah selotip. Pada akhirya musyawarahdapat berjalan dengan lancer, hingga tiba pada saat tabulasi masalah di desa mereka.