Setiap siang,  saat jam makan,  hampir setiap hari aku berlangganan di warung bu endang. Warung yang tidak jauh dari tempat aku bekerja.  Suatu siang,  saat aku membeli makanan,  sang suami,  keluar dari rumah dan pamit.  Aku penasaran bagaimana kisah jodoh mereka.  " mau tau mas ijan?  " sambil mengambil nasi,  ikan , dan sayur " ya,  iyalah bu endang " perempuan paruh baya.  Masih terlihat cantik,  begitu pula sang suami mas Agus.  " dulu waktu masih gadis. Tetangga kami,   Rumah depan itu "  sambil menunjuk rumah yang di maksud, " kedatangan sodaranya dari jawa,  tujuanya katanya mau cari kerja.  Awalnya aku tidak begitu memperdulikan dia. Semenjak kedatanganya banyak gadis yang datang. Mungkin mereka tertarik.  Sementara aku membantu ibuku berjualan nasi.  Suatu ketika mas agus  membeli nasi di warungku.  Entah kenapa tiba-tiba tiba hatiku berdesir saat dia menjabat tanganku dan memperkenalkan diri.  " aku agus " kata mas agus.  Yang mengagetkan aku tiba-tiba tiba afa suara yang mengatakan " dia adalah jodoh my " semakin seru bu endang bercerita. " lalu bagaimana sampai jadianya " bu endang melanjutkan cerita " setelah perkenalan kami,  Aku ndak pikir apa-apa lagi.  Namun tiba-tiba suatu hari mas agus dan keluarganya meminang ibu " setelah membayar nasi,  untuk di bawa ke kantor saya berkata " jadi sesungguhnya,  apapun yang terjadi adalah jodoh dari tuhan ya bu?  " bu endang tidak menMbah banyak keterangan " ya mungkin saja mas ijan "Â
KEMBALI KE ARTIKEL