[caption id="attachment_123192" align="aligncenter" width="244" caption="gambar dari alamendah.wordpress.com"][/caption]
Ehm..bagi kawan-kawan yang tidak senang bergelut dengan dunia satwa pasti mengira bahwa semua binatang berbulu yang suka makan pisang, bergelantungan dan memanjat pepohonan adalah monyet, padahal tidak semua primata adalah monyet lho, jangan salah. Fauna yang konon katanya berkerabat paling dekat dengan manusia itu macam-macam jenisnya, mulai dari kera, monyet, lutung, owa, wau-wau, simpanse, gorilla, siamang dan masih banyak lagi. nah mumpung susah tidur karena gulingnya ilang maka saya akan kembali ke habitat semula untuk menulis tentang dunia perkewanan, hmm…kali ini saya mau bahas bekantan aja deh..si primata tampan asli dari kalimantan…yuk mari mengenal lebih dekat satwa endemis yang satu ini.
Bekantan (Nasalis larvatus) merupakan primata endemis yang pada habitat aslinya lebih sering djumpai di rawa-rawa, hutan pantai dan hutan bakau di pulau kalimantan. Bekantan lebih sering hidup secara berkelompok dengan jumlah 10-30 ekor dan sebagian waktu mereka dihabiskan di pepohonan namun seringkali terlihat para bekantan juga berenang dan berpindah dari daratan satu ke daratan lainnya.
Bekantan memiliki rambut berwarna coklat kemerahan, ada yang unik dari primata ini dan menjadikan pembeda dari yang lainnya yaitu di bagian morfologi hidungnya. Bekantan jantan memiliki hidung yang super panjang dan besar seperti terong hehehe [karena hidungnya yang nyeleneh itu, maka bekantan sering disebut dengan julukan monyet belanda], sedangkan pada betina tidak memiliki hidung super jumbo. Fungsi dari hidung yang panjang ini belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan bekantan betina lebih memilih pejantan berhidung paling besar sebagai pasangannya…..[wuihhh pinokio bisa menang lomba nih hahaha]
Berat badan bekantan jantan bisa mencapai 25 kg dengan panjang 75 cm, dan betina sekitar 12 kg dengan panjang 60 cm. oh ya ada satu lagi yang unik dari bekantan, sebagian besar dari mereka memiliki perut buncit seperti pejabat yang kebanyakan makan duit rakyat wkwkw upsss….maksudnya perutnya membuncit dikarenakan bekantan senang mengkonsumsi daun-daunan yang menghasilkan gas bila dicerna [wuih horornya kalo mereka buang gas bareng bareng ya hahaha]. Masa kebuntingan Bekantan betina sekitar 166 hari dan hanya melahirkan satu ekor sekali partus. Anak bekantan akan bersama induknya sampai menginjak dewasa (sekitar 4-5 tahun)
Habitat Bekantan (Nasalis larvatus) masih dapat dijumpai di beberapa lokasi antara lain di Suaka Margasatwa (SM) Pleihari Tanah Laut, SM Pleihari Martapura, Cagar Alam (CA) Pulau Kaget, CA Gunung Kentawan, CA Selat Sebuku dan Teluk Kelumpang. Juga terdapat di pinggiran Sungai Barito, Sungai Negara, Sungai Paminggir, Sungai Tapin, Pulau Bakut dan Pulau Kembang. Namun populasinya kian menyusut dari tahun ketahun, apalagi kalau bukan karena ulah manusia yang super duper yummi serakahnya, alih fungsi hutan menjadi lahan produksi, kebakaran hutan dan perburuan liar yang terjadi secara besar-besaran mengakibatkan bekantan semakin terjepit di habitat asli mereka.
Oleh IUCN redlist, bekantan masuk dalam kategori endangered (terancam) sejak tahun 2000, dan masuk CITES golongan appendix I (tidak boleh diperdagangkan secara internasional). Oh ya hampir lupa, bagi yang senang bermain ke Dunia fantasi, maskotnya ya si bekantan jantan ini, jadi itu bukan badut dufan lho kawan kawan. Selain di Dufan, bekantan juga dijadikan maskot (fauna identitas) provinsi Kalimantan Selatan.
Nah lagi lagi sekarang kembali kepada kita, mau ikut menjaga lingkungan demi kelestarian keanekaragaman hayati atau hanya mau menonton hingga primata tampan ini musnah dari habitat aslinya….semoga saja tidak demikian ya, salam kompasiana.
-------------------------------------------------
*sumber dari wikipedia dan IUCN redlist
Horeeeeeeeeeeeeeeeee…..nulis lagi akhirnya, selamat bermalam minggu semua, tetep semangat buat yang menjalankan ibadah puasa, oh ya, bagi yang sudah baca dapat salam dari bekantan wkwkwkw kabooorrrrrrr………
