Nuansa itu, memaksa kami untuk berhenti. Melepas lelah. Merangkul magrib. Motor matic merah terparkir pelan. Serambi masjid menyapa dua hati diselimuti keindahan. Bibir kami tersenyum. Hati kami berdesir. Hingga sujud demi sujud menundukkan kami pada Sang Maha Pengasih. Sang Maha Pencipta. Sang Maha Segalanya.
KEMBALI KE ARTIKEL