Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Munajat Ayah Untuk Putri Tersayang

24 April 2012   02:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:13 225 0

Di penghujung malam, ia masih terjaga. Semburat wajah senggugukan. Menengadah kedua tangan. Munajatkan pinta dalam lirihnya. Seperti malam-malam sebelumnya, Pak Khoiruddin Ali berselaras dengan qiyamul lail. Bening air mata tak terkira. Matanya merah, Bukan mata biasa. Sembab oleh tangis penuh doa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun