Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Surat Kesunyian

25 Agustus 2010   15:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:43 75 0
ceraikan saja tulangmu dari bungkusan kulit

ia tidak akan sanggup menahan kelima indra untuk disetor ke jiwamu

yang telah bermakam selama sunyi menyergap lebih dalam ketika malam

kau musti mendekap di pelapah jendela yang longgar

biar bias udara mengalir sealiran darahmu yang pergi dan tercecer di rupa cerminmu sendiri

sunyiku,

kau tidak akan mampu mengintai angin dalam seribu musim

dan aku telah memercayakan nyiur yang melambai di gigir laut

maka pergi lah kau bersama rajah rembulan yang menembang dalam dzikir kacapi dan suling

kau akan menemukan dalem Pancaniti di ribuan telaga yang senyap

--menunduklah dalam pertapaanku selama mata masih terbungkam debu

dan kau berkedip kepadaku hanya untuk mengatakan--siapa yang ingin mengusirku?

maka di sekian titiktitik menit jam dinding kamarku

ia akan mengubah lagi dongengmu yang sedikit memilukan

menjadi rebana kepiluan dalam perjumpaan dengan Yang Maha Rohman

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun