[caption id="attachment_312436" align="aligncenter" width="300" caption="Airin Menangis I Foto : www.metrotvnews.com"][/caption] Dua-duanya sama-sama menjabat sebagai walikota. Keduanya juga seorang wanita. Persamaan berikutnya yang istimewa, keduanya sama-sama menangis dan menjadi pemberitaan media. Dua wanita itu adalah Airin Rahmi Diany, wanita yang menjadi Walikota Tanggerang Selatan dan Tri Rismaharini, Walikota Surabaya. Sebenarnya wanita menangis sudah biasa. Air mata, katanya, merupakan curahan perasaan terdalam wanita. Sedih, sakit, terharu, gembira, bahagia diekspresikan dengan melelehnya air mata. Namun, ada pula yang berprasangka, biasanya pria, bahwa air mata itu adalah senjata pamungkas wanita untuk meluluhkan hatinya. Lalu apa makna tangisan dua wanita yang kebetulan sama-sama walikota itu? Tak ada yang bisa menjawab pasti. Konon, wanita itu penuh misteri. Begitu pula arti tangisan mereka. Yang jelas, Airin menangis setelah menjenguk suaminya Tubagus Chaeri Wardana di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat masuk untuk membesuk suaminya, senyum Airin masih terkembang. Ketika keluar, air mata tampak jatuh dipipinya dan mulutnya ditutup saputangan. Berondongan pertanyaan dari wartawan pun tak dihiraukanya. Tak ada yang tahu pasti arti tangisan wanita berparas cantik yang pernah mengikuti ajang Putri Indonesia itu. Akan tetapi, setelah peristiwa ‘Airin Menangis’ itu, pemberitaan media seperti di
kompas.com ini, diramaikan dengan hebohnya artis terseret dalam Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang melibatkan suaminya. Wawan ditengarai mengalirkan uang yang diduga hasil korupsi ke sejumlah artis yang tentu saja cantik, sexy dan kebanyakan berwajah indo. Aura Kasih, Jennifer Dunn, Catherine Wilson dan Syahrini adalah sederet artis tenar papan atas yang konon ikut ‘kecipratan’ duit Wawan. Aura Kasih dan Syahrini sudah membantahnya. Jennifer dan Catherine sudah dipangil KPK untuk menjadi saksi. Jennifer sudah memenuhi panggilan KPK, sementara Catherine yang konon diberi apartemen belum datang karena berada di luar negeri. Saat diperiksa KPK, Jennifer mengakui meski belum kenal setahun, Toyota Vellfire putih di garasinya adalah pemberian suami Airin. Katanya sih, mobil mewah berharga milyaran itu dipinjamkan sebagai rayuan Wawan kepada artis yang pernah tersangkut kasus narkoba itu untuk ikut dalam rumah produksi miliknya. Hmmh, yang jelas meski katanya hanya dipinjamkan,mobil mewah itu sudah atas nama Jennifer.
Mungkin, ini baru kemungkinan. Air mata yang meleleh di pipi Airin disebabkan kasus yang membelit suaminya itu. Sebagai wanita, hati yang halus tentu terluka. Suami sudah dijebloskan penjara saja sudah merupakan beban yang sungguh berat. Tak banyak wanita tegar menghadapinya, ditambah lagi adanya berita kalau uang suaminya, juga mungkin hatinya, dibagi-bagi untuk wanita lain. Sebenarnya sesuatu hal yang wajar bahkan sangat wajar, apabila Airin menangis dengan peristiwa seberat itu. Tumpahan air mata adalah bentuk jebolnya pertahanan dirinya untuk tetap tegar. Air mata itu untuk melampiaskan perasaan terdalam dirinya agar bebannya sedikit berkurang. Mungkin juga Airin tengah flu, seperti pengakuanya. [caption id="attachment_312438" align="aligncenter" width="680" caption="Risma Menangis di Acara Mata Najwa (www.tribunnews.com)"][/caption] Tangisan berikutnya yang juga menjadi pemberitaan media, bahkan menjadi
trending topic di
twitterland seperti berita di
kompas.com ini, adalah tangisan wanita yang juga walikota, Tri Rismaharini. Tak ada yang tahu makna tangisan wanita yang sehari-harinya tampak tegas dan perkasa ini.
Yang jelas Risma menangis saat diwawancarai di acara talkshow, Mata Najwa. Air matanya meleleh sebab meratapi nasib rakyatnya yang banyak masih menderita. Padahal, kata dia, seorang pemimpin haruslah bertanggung jawab di dunia dan akhirat atas penderitaan rakyatnya. Maka, ketika menyaksikan seorang jompo tergolek lemah karena sakit dan keluarga yang mengurusinya tak berdaya, Risma pun tak kuasa menahan tangis. Selain itu, tangis Risma juga banyak diartikan karena beban dihatinya yang demikian berat. Risma mengaku sudah tak kuat lagi menjadi walikota. Ia bermaksud mengundurkan diri. Pasalnya, sudah bebannya sedemikian berat, Ia harus menghadapi tekanan dari sana sini sehingga tak bisa fokus untuk memikirkan rakyatnya. Rupanya, tanggung jawab itu sudah tak sanggup lagi untuk dipikulnya. Tangis Risma pun wajar. Sebagai wanita, Ia tentu peka. Perasaanya yang halus butuh dukungan bukan tekanan dan hujatan. Ketika, Najwa Sihab dengan lihai memberikan ajang yang nyaman untuk mencurahkan perasaanya, Risma pun mencurahkanya dengan sepenuh hati. Jadi kesimpulanya, Airin dan Risma, meski sama-sama walikota tetaplah keduanya merupakan wanita yang berperasaan halus dan peka.
Airmata pun menjadi curahan perasaan hatinya jika bibirnya tak lagi mampu berkata.
KEMBALI KE ARTIKEL