Belum lama ini Menhan kembali mendengungkan permasalahan independensi dalam penyediaan alutisista, sebuah sentimen nasionalisme yang pernah didengungkan SBY. Saat itu kebijakan ini berbuntut pada program Indonesian Fighter - Experimental (IF/X) yang merupakan rekan yunior dari program KF-X milik Korea Selatan. Alasan yang dikemukakan dan tentu saja mendapat dukungan dari para nasionalis adalah kegagalan TNI-AU untuk mendapatkan suku cadang bagi F-16 karena embargo AS di tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an sehingga armada tersebut yang layak terbang mungkin tinggal 2-4 peswat saja saat itu. Saya jadi tertarik untuk mengupas program IF-X dan independensi alutsista, namun ada baiknya melihat sedikit latar belakang KF-X.
KEMBALI KE ARTIKEL