Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Serpihan Sesal

19 Desember 2013   22:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:43 23 0

Matahari bersinar, burung-burung berkicau dan bernyanyi. Kubuka mataku dan kuhembuskan nafas hidup yang baru. Saat itu otakku sepenggal menerawang jauh dari balik jendela. Kuhentakkan kakiku menuju loteng atas rumahku. Terlihat hamparan warna hijau bagaikan permadani saat itu. Sawah yang terbentang luas, warna biru dilangit yang sempat mencuci mataku dan mencuri pandanganku untuk sementara waktu. Tak terdengar apapun dari telingaku, aku mulai diam dan membisu meneruskan lamunanku untuk beberapa saat. Kulantunkan sebuah lagu favoritku untuk mengiri perjalanan pagiku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun