Perintis swapraja di Bolang Itang  sulawesi utara pada 1699.
Di silsilah swapraja Bolang itang ( Marga Ponto- Pontoh  terdapat nama Duongo yg menurunkan : Solaga,Goma, Ponto, Tegela
Nama Solaga di silsilah itu kuat dugaan adalah Jogugu Jeremias Solano , alias Jogugu Solagoa alias Jojugu Tjalana .karena terhubung dengan Duongo nama ibunya atau nenek dari Class Ponto.
Ia mengirim surat pada Juni 1699 kepada Gubernur Jendral Belanda di Ternate. Dalam suratnya itu yg juga disertai laporan kondisi Bolang itang oleh komandan Bolang Itang Kopral Jojeus. Dan masalah pengangkatan Willem Mobiling alias Willem Tiaha alias Willem Cornput sebagai Raja Bolang itang.
Pada surat ini ia menulis namanya sebagi Jojugu Solagoa.
Di tahun 1727 anaknya Jeremias Solano yakni Claas Ponto juga berkirim surat tentang haknya atas tahta Bolang itang dari garis ayahnya yakni Jeremias Solano ( di suratnya ini ditulis Jogugu Tjalana) sebagai anak angkat dan pewaris sah Ratu Magdalena Linkakoa ( Ratu Bolang itang ) yang merupakan ibu Ayahnya; Maria Dwong atau Duongo.untuk itu Class pun menuliskan pula garis keatas dari Ratu Linkakoa dan neneknya tsb yang merupakan para Ratu dan Raja Bolang itang terpisah dari Kaidipang dan bukan Raja Bolang itang.
Sebagai catatan Class Ponto adalah  orang pertama di Kerajaan Bolang itang  yg memakai nama Ponto yg kemudian hari nama ini menjadi nama marga asal Bolang itang.
Dari Penulisan surat surat Jeremias Solano dan Class Ponto  dapat ditarik kesimpulan usaha keluarga besar ini untuk mendapatkan haknya dan merdeka, berdiri sendiri Bolang itang tanah leluhur mereka yang terpisah dari Kaidipang.
Demikian sekilas catatan perjuangan suatu daerah Swapraja Bolang itang dalam mendapatkan kemerdekaannya.