Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pensil dan Kertas

17 Maret 2012   18:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:54 104 1
Masih samakah esensi menulis
ketikan jemari yang beradu dengan keyboard
diartikan sedang menulis
masih adakah pedagang pensil dan pulpen di bis kota
ketika laptop dan PC tablet ramai di tawarkan di bursa elektronik


Ketika segala yang bermakna menulis dan mengetik tercabut dari akar filosofisnya
atau memang  sudah tak ada lagi sensasi yang di sajikan
saat menekan keyword yang dirasa lebih mudah
dibanding meliukan grafit yang dibalut kayu

yang di apit tiga jari siap mengantarkan kita berkelakar
hingga lelah jari jemari
seperti lelahnya pensil dan kertas menunggu kembali terisi.

“Celoteh mereka berdua meninggi bersahutan”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun