Mahasiswa Indonesia akan mengguncang dunia. Tepatnya pada bulan depan akan ada (simulasi) sidang PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) yang dihadiri para delegasi dari negara-negara anggota di Jakarta. Pada tanggal 2 – 5 Oktober 2011, Universitas Indonesia akan kedatangan delegasi dari berbagai mahasiswa dalam dan luar negeri. Para delegasi tersebut menghadiri Indonesia Model United Nations (IndonesiaMUN) 2011. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI ini merupakan kali kedua setelah tahun lalu sukses terselenggara IndonesiaMUN (2010) yang pertama di Indonesia.
IndonesiaMUN merupakan konferensi yang menjalankan sidang ala PBB. Peserta diberi tugas untuk mewakili negara-negara anggota PBB. Kemampuan bernegosiasi, menghasilkan ide yang kreatif, dan tentunya masih sesuai dengan kebijakan negara yang diwakilinya merupakan inti dari Model United Nations (MUN). MUN telah banyak diselenggarakan di luar negeri, bahkan negara-negara tetangga pernah menyelenggarakan MUN bertaraf internasional. Malaysia tahun lalu dipercaya menjadi tempat berlangsungnya GlobalMUN yang diselenggarakan oleh PBB langsung. Sedangkan Singapura pada Maret tahun ini menjadi tuan rumah WorldMUN yang diselenggarakan oleh Harvard University bekerjasama dengan National University of Singapore (NUS).
Kembali ke IndonesiaMUN …
Dalam pembukaaan IndonesiaMUN (2011) nanti, bertindak sebagai keynote speaker adalah Termsak Chalermapalunapap yang saat ini merupakan Sekjen ASEAN. Marty Natalegawa selaku Menlu sedianya turut serta diundang untuk menghadiri IndonesiaMUN bertindak sebagai keynote speaker. Sambutan dari Organizing Committee yang disampaikan oleh Lesly Gijsbert Christian Hosang selaku Secretary-General dan Dekan FISIP UI Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc turut serta dalam rangkaian pembukaan IndonesiaMUN.
Delegasi peserta sidang masuk dalam beberapa komite yang telah ditentukan. Setiap komite membahas topik yang berbeda dengan komite yang lain. Terdapat 5 komite dengan topik pembahasan yang berbeda-beda pada tahun ini. Topik tersebut mengacu pada permasalahan yang dihadapi dunia saat ini.
Berikut merupakan komite dan topik yang akan dibahas dalam IndonesiaMUN 2011.
·GA SOCHUM akan membahas Women Empowerment dan Disaster Management. Topik tersebut mengacu pada masalah gender dan banyaknya musibah akibat bencana alam akhir-akhir ini.
·WTO membahas Patent Protection and Access to Medications dan Fisheries Subsidies. Permasalahan tersebut mengingatkan kasus klaim negara lain atas kekayaan budaya dari negara lain. Topik selanjutnya melihat kenyataan bahwa akses kesehatan merupakan kebutuhan pokok penduduk demi pemerataan jaminan hidup.
·UNESCO mengenai Revisiting Education for All: Universal Primary Education dan Advancing Freedom of the Press and Media. Pendidikan dipandang sebagai solusi jangka panjang yang efektif untuk mengentaskan kemiskinan. Topik kedua membahas mengenai keabsahan kebebasan media dalam memberitakan informasi.
·ASEAN REGIONAL FORUM (ARF) membahas mengenai Combating Terrorism dan Promoting Democracy: Case Study of Myanmar. Topik tersebut dipandang sebagai permasalahan ASEAN yang berhadapan dengan masalah terorisme dan disintegrasi bangsa dan negara.
·SECURITY COUNCIL. Komite yang memiliki prestise paling tinggi adalah Security Council (SC). Hal tersebut dikarenakan peserta dalam SC hanya berjumlah 10 delegasi yang tentunya berbeda dengan komite lainnya. Layaknya SC “sungguhan” yang beranggotakan negara-negara kuat dan berpengaruh. Topik yang dibahas adalah The Libyan Crisis yang tentunya merupakan topik ter-“hot“ saat ini mengingat kejatuhan Col. Muammar Ghadafi.
Para delegasi tidak hanya merasakan atmosfer diplomatic saat konferensi namun juga beragam kebudayaan dan kesenian dalam acara bertajuk social events. Social event yang akan diselenggarakan menampilkan kebudayaan masing-masing daerah dan negara delegasi. Hal yang demikian ditambah dengan kehadiran mahasiswa asing dari negeri tetangga pastinya menambah jalinan persahabatan diantara peserta sendiri.
Pada penutupan konferensi akan diumumkan penghargaan bagi peserta dengan kategori the best delegate, the outstanding delegate, dan the honorable mention delegate. Penilaian tersebut berdasarkan pada keaktifan dalam konferensi, solusi yang ditawarkan ke forum, kemampuan bernegosiasi dengan peserta lain, dan position paper. Position paper merupakan hasil research peserta yang dikirimkan sebelum pelaksanaan konferensi berlangsung.
Fakta menarik dari IndonesiaMUN adalah sebagian besar peserta konferensi merupakan (calon) mahasiswa unggulan di universitas masing-masing. Sedikit sampel dari peserta IndonesiaMUN tahun lalu, yaitu Reswita Dery Gisriani mahasiswi ITB berhasil menjadi satu diantara finalis mahasiswa berprestasi tingkat nasional 2011 yang diadakan DIKTI. Begitu pula Biondi Sanda Sima yang berada di komite Security Council pada IndonesiaMUN 2010, merupakan mahasiswa berprestasi utama Universitas Hasanuddin Makassar 2011. Yang lebih membanggakan lagi, Dyah Ayunico Ramadhani mahasiswi FISIP UI yang menjadi director dari komite Security Council (SC) mengharumkan nama Indonesia pada WorldMUN 2011 di Singapura dengan menjadi the best delegate. Satu lagi peraih the best delegate adalah Indah Gilang Pusparani mahasiswi FISIP UI pula. WorldMUN sendiri diikuti oleh universitas terkemuka dunia seperti University of Yale, Colombia University, National Taiwan University, University of Sidney, dll.
IndonesiaMUN merupakan pemicu melubernya peserta WorldMUN dari Indonesia yang mencapai 10% dari total peserta 2.255 delegasi dari seluruh dunia. Jumlah yang fantastis dan belum pernah dicapai oleh Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya.
Well, the last but definitely not the least!
Kita tunggu saja hasil dari sidang PBB oleh mahasiswa di FISIP UI bulan depan dan nantikan efek demam IndonesiaMUN di negeri ini pada tahun-tahun mendatang.