Banyak hal-hal menarik dalam setiap perayaan HUT DKI kali ini, diantaranya para sopir transjakarta pada semua koridor yang diharuskan menggunakan kopiah dan baju koko bagi sopir laki-laki,sedangkan untuk yang perempuan diharuskan menggunakan kebaya encim, para aggota DPRD, dan sebanyak 73 item kegiatan akan dilaksanakan dalam menyambut Ultah Jakarta tahun ini.
Namun, dibalik kegiatan-kegiatan diatas, ada sesuatu hal yang selalu menjadi ciri khas dalam memperingati HUT DKI, yaitu selalu digelarnya Pekan Raya Jakarta, atau biasa disebut PRJ. Acara PRJ merupakan acara yang selalu dinanti-nanti oleh warga Jakarta, PRJ sendiri pertama kali digelar pada 5 juni hingga 20 juli pada tahun 1968, dan berlangsung dikawasan Monas, dan ide dilangsungkannya PRJ ini, keluar dari Gubernur DKI pada waktu itu, yaitu Ali Sadikin, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bang Ali, gagasan itu keluar pada tahun 1967, dan baru direalisasikan pada tahun 1968.
Bagi anda yang berada diluar Jakarta, mungkin bertanya-tanya apa sih PRJ itu?, karena saya warga Jakarta, maka saya mencoba untuk menjelaskan sekelumit tentang PRJ. Pekan Raya Jakarta (PRJ), merupakan Pameran besar yang diadakan disuatu tempat, dan Pameran ini berlangsung lama, biasanya sekitar 1 bulan penuh. Dan PRJ berlangsung pada sore hingga malam hari, memang fungsi PRJ sebenarnya adalah wadah pasar malam, dimana para pedagang menjajakkan berbagai macam dagangannya.
Tetapi seiring perkembangan jaman, fungsi PRJ sekarang telah berubah, dari yang hanya sekedar pasar malam, sekarang PRJ juga menyajikan berbagai permainan-permainan yang biasa kita temui pada pasar-pasar malam, dan berbagai pertunjukkan-pertunjukkan musik yang dimeriahkan oleh artis-artis ibukota.