Di balik pagi yang berembun,
Secangkir kopi menanti di meja kayu.
Aromanya lembut menyentuh hati,
Membangkitkan rindu di tiap hirupan.
"Tunggu aku, Nyonya," bisik kopi,
Dalam kehangatan, ada janji tersembunyi.
Seteguk rasa, seteguk cinta,
Mengalir perlahan, menyatu dalam doa.
Di antara hirupan, harapan tumbuh,
Mengiringi detik yang berlalu.
"Tunggu aku, Nyonya," bisik waktu,
Kopi dan hati, menyatu dalam rindu.