Sudah setengah tahun ini, keluarga kami menjalankan program Home Schooling bagi si tengah (Ahya, 8 tahun) dan si bungsu (Bebeb, 5 tahun), sedangkan si sulung Akna (14 tahun) tetap bersekolah di sebuah SMA Negeri di daerah Sawangan, namun tetap mengikuti program semi-Home Schooling, terutama untuk pelajaran agama (diniyah). Banyak suka duka yang kami alami sebagai keluarga Home Schooling, salah satu hal yang menjadi pegangan kami adalah ‘enggak ada yang lebih tahu dalam belajar, semua sama sama belajar, baik itu orang tua, maupun anak”. Hal itulah yang membuat kami, ayah dan ibu anak-anak home schooling, jadi ikutan rajin belajar. Setiap momen bagi keluarga Home Schooling adalah waktu berkualitas, setiap saat adalah belajar dan berbagi. Sebagai efek positifnya adalah ikatan kekeluargaan kami jadi semakin erat.
KEMBALI KE ARTIKEL