Beberapa tahun yang lalu, UN menjadi horor yang dihadapi baik oleh peserta UN, sekolah, dan orangtua siswa, karena UN menjadi salah satu penentu kelulusan siswa dari satuan pendidikan. UN menjadi semacam pertaruhan harga diri guru, kepala sekolah, dan kepala daerah. UN yang pada awalnya untuk kepentingan akademik, yaitu untuk mengukur ketercapaian kompetensi siswa, bergeser menjadi kepentingan politis, yaitu menjaga citra sekolah dan citra bupati/wali kota.
KEMBALI KE ARTIKEL