Sejak berdiri tahun 2012, Gafatar telah banyak merekrut pengikut. Dengan berkedok kegiatan sosial, mereka mencari simpati masyarakat dan akhirnya mau bergabung dengan Gafatar. Dan ketika telah bergabung, maka dilakukan lah proses “cuci otak” terhadap para pengikutnya. Gafatar melarang para pengikutnya untuk shalat, puasa, dan harus membuka hijab bagi perempuan. Selain itu, aliran ini juga disinyalir mencampuradukkan ajaran agama Islam, Nasrani, dan Yahudi, serta mengganti nama Allah dengan sebutan “Tuan”.
KEMBALI KE ARTIKEL