Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Bebas dari Mimpi

25 Februari 2014   00:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30 18 0
Perlahan langkahnya berjalan

tertunduk lesu, tertunduk malu

perlahan suaranya memecah

kala dingin, kala rindu

keputusan seperti menjemput takdir

berjibaku dengan dunia yang semakin risau

berjibaku dengan jiwa yang semakin hilang kemilau

sampai kapan, katanya.

sampai kapan, ujarnya.

ia hanya bisa meneruskan langkah

dengan keroncong lagu lelah dari perutnya

apakah dunia tercipta bukan untuk pemalu sepertiku

apakah dunia tercipta karena ada ketidakberuntungan

mengapa, katanya

mengapa, ujarnya

harus aku yang menerima itu

tapi, tetap saja sang keras kepala tidak menoleh

tak terlintas sejentik kisah kemarin

walau wajah tanpa seyum

namun dunia sesungguhnya tahu

bahwa ia sedang mempersiapkan itu

freedom from the dream....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun