Peristiwa yang melatarbelakangi pertempuran di Wonoayu terjadi pada tanggal 24 Desember 1945. Saat pesawat Thunderbolt milik Inggris ditembak jatuh oleh pihak Indonesia karena memasuki teritorial Republik Indonesia dan berhasil menawan pilot pesawat bernama Davidson. Pasukan Inggris dikerahkan untuk mencari pilot mereka yang jatuh di sekitar Sidoarjo.
Saat Tentara Inggris masuk ke wilayah Sidoarjo, terjadi pertempuran sengit dimana dalam pertempuran itu telah menggugurkan empat pimpinan perang. Korban pertempuran di Wonoayu diantaranya adalah:
1. Kapten Herkamto
2. Letnan Satu Soemardanoe
3. Letnan Dua M Said Ibnoe
4. Prajurit Satu M Ikwan
Untuk mengenang jasa dan perjuangan mereka dalam mempertahankan wilayah kedaulatan negara Indonesia, dibangunlah tugu peringatan yang dibuat menyerupai peluru. Tugu ini menjadi tanda dimana telah terjadi pertumpahan darah demi menahan laju pergerakan pasukan Inggris agar tidak meluas.
Kini tugu peluru Wonoayu masih tetap berdiri. Ada fakta menarik mengenai keberadaan tugu peluru dengan monumen yang ada di sana. Monumen peringatan pertempuran diresmikan oleh bupati Sidoarjo, bapak Edhi Sanyoto pada 22 November 1992. Akan tetapi, keberadaan tugu yang memiliki bentuk amunisi senjata berat tersebut sudah ada jauh sebelum monumen diresmikan.