Pada tanggal 5 Juli 2010 Dahlan berjanji akan atasi krisis listrik di seluruh Indonesia paling lama akhir tahun. Namun hingga akhir tahun 2013 ini janji seorang Dahlan lebih busuk dari hatinya.
Salah siapa jika Dahlan Iskan tidak tepati janji ? Apakah Dahlan yang harus kita salahkan? Keliru. Bagi Dahlan Iskan berbuat janji atau mengucapkan janji adalah hal biasa dan keharusan baginya untuk dapat menipu orang, pejabat, presiden bahkan tuhannya. Tidak ada yang salah dari seorang Dahlan.
Jika uang sumbangan pembaca Jawa Pos untuk puluhan ribu atau ratusan ribu korban bencana alam di NTT, Papua, Aceh, Nias dan seterusnya tega dia gelapkan, apalagi hanya sekedar aset BUMD, uang APBD, atau uang rakyat Indonesia. Tidak ada yang salah dari perbuatan Dahlan Iskan itu.
Salah siapa jika Dahlan Iskan menyebabkan rakyat Jawa Timur kehilangan aset tanah, sumber daya alam, atau bangunan karena digelapkan Dahlan Iskan ? Salah siapa jika rakyat Kalimantan Timur bergelap gulita di malam hari, tak bisa bekerja di siang hari karena listrik yang tak kunjung menyala ? Jangan salahkan Dahlan Iskan.
Salah siapa jika Gubernur Jatim tunjuk Dahlan kelola BUMD PT. Panca Wira Usaha ? Salah siapa jika Gubernur Kaltim tunjuk Dahlan pimpin Perusda Listrik ? Salah siapa jika ratusan miliar uang rakyat Jatim dan Kaltim lenyap tak bersisa ? Jangan salahkan Dahlan Iskan. Jangan.
Salah siapa jika rakyat Indonesia masih tak bisa nikmati malam dengan tenang karena listrik selalu padam ? Salah siapa jika 25?unit PLTU macet pembangunannya ? Salah siapa jika PLN merugi Rp. 37 triliun ? Salah siapa subsidi BBM membengkak Rp. 93 Triliun ? Salah siapa jika BUMN – BUMN kita jadi bancaan ? Jangan salahkan Dahlan Iskan. Jangan.
Salahkanlah Jaksa Penyidik Kejari dan Kejati Jawa Timur yang tidak melimpahkan kasus korupsi Dahlan Iskan pada tahun 1998 meski Dahlan terbukti curi uang sumbangan pembaca Jawa Pos setara Rp. 41 miliar.
Salahkanlah Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur yang hingga kini tak kunjung jadikan Dahlan sebagai tersangka meski sudah rugikan negara Rp. 96 miliar.
Salahkanlah Menteri BUMN sebelumnya Mustafa Abubakar yang lalai beri sanksi kepada maling besar perampok uang negara bernama Dahlan Iskan.
Salahkanlah DPR yang mau disuap Dahlan hingga mereka tak jua tuntaskan interpelasi kasus korupsi Dahlan Iskan. Salahkanlah wakil rakyat yang tidak amanah itu.
Salahkanlah SBY, presiden RI yang ceroboh mengangkat Dahlan Iskan menjadi menteri meski Dahlan sejatinya seorang pencuri. Salahkanlah SBY yang tak mampu dan tak mau hati – hati menyelidiki anak manusia musuh nomor satu negeri ini.
Salahkanlah rakyat Indonesia yang bodoh, pandir, bermemori pendek ini. Salahkanlah seluruh rakyat Indonesia yang tak peduli, membiarkan maling, penipu, korupsi, seperti Dahlan Iskan menari – nari di atas tangisan Ibu Pertiwi.
Salahkanlah Tuhan yang memberi kesempatan seorang Dahlan untuk hidup kembali dengan operasi mengganti hatinya yang sudah menghitam kelam karena sumpah serapah anak negeri. Salahkanlah Tuhan yang telah menciptakan setan berwujud manusia seperti Dahlan Iskan ini…
Jangan pernah salahkan Dahlan Iskan…jangan.