Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Sandiwara LPG, Demokrat Kurang Dalami Peran

7 Januari 2014   12:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:04 217 4

Lemahnya kordinasi ekonomi di pemerintahan SBY dianggap sebagai biang seputar harga LPG 12 Kg, Pertamina yang merugi berencana menaikkan Harga LPG 12 Kg sebesar 3500 per Kg. namun rencana Pertamina ini berubah turun dengan kenaikan 1000 per Kg.

Rencana kenaikan tersebut langsung memicu reaksi, bahkan Partai Demokrat sebagai Partai Pemerintah menolak tegas rencana kenaikan tersebut, bahkan Presiden turut pula bereaksi dengan memberikan waktu 1 x 24 Jam kepada Pertamina untuk mengevaluasi kenaikan LPG 12 kg.

Hal ini tentu menjadi tanda tanya, sekalipun soal patokan harga ada pada Pertamina, namun pemerintah memiliki saham 100 % di Pertamina, tentu pemerintah mengetahui rencana kenaikan ini.

Polemik harga LPG ini jika dibandingkan dengan kenaikan BBM beberapa waktu lalu sangat bertolak belakang, saat itu kenaika BBM mendapat dukungan penuh pemeritah, hanya beberapa partai yang konsisten menolak diantaranya Hanura, PDI perjuangan dan Gerindra.

Publik memahami bahwa tarik menarik harga ini dinilai sebagai sebuah sandiwara, Demokrat sebagai aktor sedang memainkan sebuah skenarion 2014. saat elektabilitas kian anjlok, butuh satu gong besar untuk meraih simpati publik kembali.

namun apa yang terjadi jika sandiwara sudah bisa ditebak, endingnya sudah diprediksi banyak orang, apalagi Demokrat kurang baik memerankan dirinya sebagai pemeran protogis, rakyat memahami demokrat sebagai antagoni sandiwara LPG

saya memang bukan pemerhati dunia peran, namun dari awal, sejak tampilnya Sekjen Demokrat, Edie Baskoro Yudhoyono ke publik dengan komentar lucunya menolak kenaikan LPG, skenario sudah bisa ditebak, hasil akhir dan arah sandiwara sudah terbaca.

saran kami rakyat kecil, jika ingin bersandiwara, dalamilah peran dengan sebaik-baiknya, setidaknya rakyat merasa terhibur dengan kebohongan dan adu pencitraan yang sedangdimainkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun