Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Tren 2021: Merawat Kesehatan Mental

6 Januari 2021   20:59 Diperbarui: 6 Januari 2021   21:10 121 2
Tahun boleh berganti, namun pandemi belum kunjung kelihatan akan berakhir. Harapan semua orang di dunia bumi kembali menjadi tempat yang aman untuk menjelajah, bereksplorasi, berkarya tanpa khawatir berjumpa dengan siapa. Harapan silakan dijaga, doa tak boleh terhenti, optimisme harus terus dirawat karena dengan itu semua kita mau bangun pagi di hari yang baru dengan sederet kegiatan yang menunggu. Jika kenyataan yang dihadapi berbeda dengan harapan? Waspadai stress. Banyak orang yang kita kenal, atau bahkan mungkin kita sendiri mengalami keterpurukan sebagai dampak langsung atau tidak langsung pandemi yang masih terus berkecamuk. Banyak mimpi dan rencana yang kandas dihadang amukan wabah. Kemunduran akademis yang dialami anak sekolah jika kemajuan disamakan dengan kehadiran regular di sekolah, lancarnya kegiatan les segala macam kegiatan ekstra kurikuler dan keikutsertaan dalam beragam kompetisi bakat dan minat. Bayangkan betapa stres anak dan orangtua saat mendapati kenyataan bahwa sepanjang tahun 2020 kegiatan belajar didominasi dengan Pembelajaran Jarak Jauh yang menciptakan sejumlah ketegangan di dalam rumah sementara seluruh anggota keluarga justru diharapkan untuk mempraktikkan social distancing dengan terus berada di dalam rumah. Lalu seorang bapak pengayuh odong-odong yang pemasukan hariannya anjlok lantaran semua anak pelanggan setianya harus tinggal di dalam rumah. Sementara itu, anak sulungnya tengah berkuliah di seberang pulau yang berarti biaya kos, biaya praktikum dan biaya makan si sulung tak mengenal kata pause. Keadaan ini terus berlangsung dan mungkin memburuk, bagi sebagian orang. Menjaga kesehatan mental dan tips serta triknya akan sangat diburu orang. Selamat datang tren 2021: Menjaga aku dan kamu tetap waras.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun