Aku menamainya bunga taman, hampir tiap sore kutemui sosoknya terpaku di tempat yang sama, di lingkaran taman. Di sebelah timur sudut taman ada monumen kecil dibuat tiga tahun lalu sebagai bentuk pernyataan bahwa tanah itu milik desa dan tidak bisa diganggu gugat keberadaannya, selain itu juga untuk mengingat kerusuhan penduduk sekitar dengan kontraktor dari kota yang ingin membangun supermarket di sini.Â
KEMBALI KE ARTIKEL