Instansi    : SMP Negeri 1 Tahunan
CGP ANGKATAN 10 KABUPATEN JEPARA
Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar
1. Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh
Dalam modul 2.3 ini saya mempelajari tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik, Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999).
Ada 3 prinsip coaching yang saya ketahui yakni asas kemitraan, proses kreatif dan memaksimalkan potensi. Kompetensi inti yang harus dimiliki diantaranya kehadiran penuh (presence), mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot. Percakapan berbasis coaching menggunakan alur TIRTA, yakni Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, dan Tanggung Jawab.
Supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan pembinaan yang direncanakan untuk membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Kegiatan ini berfokus pada pengembangan profesionalisme guru dan optimalisasi proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pendidikan yang optimal. Dengan ini berarti esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai untuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya. Ada 3 tahap dalam melakukan supervisi, yakni pra observasi (perencanaan), observasi (pelaksanaan) dan pasca observasi (tindak lanjut).
2. Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar
Emosi-emosi yang hadir sebelum pembelajaran modul 2.3 adalah cemas sebelum mengetahui isi materi dalam modul ini, saya sedikit cemas karena khawatir tidak mampu dalam memahami dan mgaplikasinnya. Kemudian setelah saya mempelajari dalam eksplorasi konsep, saya mulai tertarik dalam mempelajari dan mengimplementasikan teknik coaching ini. Saya merasa gembira saat mampu  berkolaborasi dengan rekan-rekan saya dalam melaksanakan praktik coaching baik di ruang kolaborasi maupun demonstrasi kontekstual. Selanjutnya saya merasa optimis untuk mengimplementasikan semua yang saya pelajari di modul 2.3.