Sebuah quotes yang menurut saya sangat mencerahkan dan reflektif.
Belajar tidak harus kepada seorang guru atau dosen. Demikian juga suasana dan tempatnya tidak mesti di kelas.
Pemaknaan sederhana terhadap proses belajar adalah kegiatan tersebut menjadikan  bertambahnya pengetahuan, semakin luasnya wawasan dan juga semakin arif serta bijak dalam perilaku keseharian.
Ternyata dengan lagu yang kita dengar, dengan film yang kita lihat, dengan kisah kisah yang kita baca, kita bisa mendapatkan pengetahuan, wawasan dan pencerahan seperti kita ikut belajar dengan cendekiawan di kelas.
Bicara tentang lagu lagu yang mencerahkan dan menginspirasi, saya menemukan kesan tersebut  pada lagu lagu Koes Plus. Sejak masih usia 9 tahun saat kelas 3 SD saya pertama mendengarkan  lagu lagu dari group band Koes Plus melalui kaset yang dibeli oleh ayahku.  Beberaapa lagu  dengan syair bahasa daerah juga dibuat dan didendangkan  oleh Koes Plus, misalnya lagu  yang  menceritakan seperti maengket" dengan lirik bahasa melayu  seolah mendapatkan banyak pengetahuan dan  pencerahan tentang banyak hal.
Saat awal berdirinya  pada tahun 1958,  band ini bernama Koes Bersaudaraang yang beranggotakan  kakak beradik dari keluarga Koeswoyo dengan personil Joni Koeswoyo(bass) Toni Koeswoyo (lead gitar), Yok Koeswoyo(vokal, gitar), Yon Koeswoyo(vokal gitar) dan Nomo Koeswoyo (vocal drumer). Pada  awal berdirinya  mengikuti genre musik dari band legendaris The Beatles dari London Inggris.
Pada tahun 1962 berubah menjadi Koes Plus karena masuknya Muri sebagai drumer dan Totok yang menggantikan Yok Koeswoyo.
Secara sebagai group yang sangat melegenda,  Koes Plus merasakan dinamika politik dan kebangsaan dari beberapa periode pemerintahan yang berbeda, mulai dari zaman Bung Karno, orde baru hingga era reformasi dan paska reformasi. Lagu lagunya Koes Plus sederhana tapi menyenangkan. Liriknya khas, menyuarakan persoalan kehidupan sehari-hari, dan juga  ungkapan tentang cinta dan kebanggaan terhadap negeri Indonesia Nusantara.
