Memahami perilaku keuangan dan konsep bisnis sangat penting dalam konteks ekonomi dan keuangan. Dalam konteks perilaku keuangan, pemahaman mengenai bagaimana orang membuat keputusan keuangan yang mungkin tidak sepenuhnya rasional membantu dalam merancang strategi keuangan yang lebih efektif. Dalam bisnis, tujuan utamanya adalah menghasilkan laba dengan menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya. Bisnis merupakan salah satu pilar utama dalam perekonomian suatu negara, dan kesuksesan bisnis dapat berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Dalam konteks perilaku keuangan, penting juga untuk memahami bagaimana perilaku keuangan individu dan bisnis dapat memengaruhi keputusan keuangan, investasi, dan pengelolaan risiko. Penelitian di bidang perilaku keuangan telah memberikan wawasan berharga tentang mengapa orang dan organisasi sering kali tidak selalu mengambil keputusan keuangan yang rasional, dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi keuangan mereka. Penggabungan antara perilaku keuangan dan bisnis dapat membantu individu dan organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan mereka, sehingga dapat mencapai tujuan keuangan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Dari hasil penelitian George W. England terhadap 1.072 pimpinan perusahaan di Amerika Serikat, di peroleh pendapatan yang lebih beragam tentang tujuan perusahaan, yaitu:
1. Profitability (menghasilkan keuntungan).
2. Produktivity (menghasilkan produk dengan kualitas atau jumlah tertentu).
3. Growth (tumbuh dan berkembang).
4. Employee (memuaskan karyawan).
5. Community interest (memenuhi kebutuhan masyarakat).
Namun, bagi usaha bisnis, tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan.