Efek penting dari perbedaan ini adalah lebih sulitnya menghabiskan odol sampai benar-benar habis pada tube odol model baru. Akibatnya dengan tube odol model baru ini kita cenderung agak mubazir pada sisa-sisa odol terakhir dalam tube.
Penyebab sulitnya menhabiskan odol pada tube model baru mungkin sebagian besar kita sudah mengetahuinya. Plastik yang melapisi alumunium membuat tube odol menjadi lebih elastis, sehingga ketika kita memencet tube odol, tube tersebut tidak mungkim benar-benar kempis dan akibatnya akan lebih banyak sisa odol yang tidak termanfaatkan.
Pada tube odol model baru ini, jangan harap kita dapat menggulung/melipat rapi bagian belakang tube yang sudah habis sebagaimana yang dapat kita lakukan dengan mudah terhadap tube odol model lama. Lagi-lagi elastisitas platik pelapis tube odol itulah yang menjadi kendala.
Namun jangan khawatir, karena ada cara sederhana yang dapat mengatasi kendala akibat elastisitas plastik ini. Uniknya cara sederhana ini justru memanfaatkan sifat elastis platik itu sendiri. Kita tidak perlu melipat/menggulung bagian belakang tube yang sudah habis. Kita juga tidak perlu bersusah payah memencet tube odol secara merata agar sesedikit mungkin odol yang tersisa dalam tube. Kita cukup mengikuti cara sederhana di bawah ini.
Peganglah dengan cara menjepit bagian belakang tube odol dengan ibu jari dan telunjuk. Kemudian kibas-kibaskanlah tube odol tersebut dengan gerakan seperti saat kita mengibas-ngibaskan jari kita yang basah. Bedanya. ketika kita mengibaskan jari yang basah, kita merenggangkan jari-jari kita, maka untuk mengibaskan tube odol ini tentu kita harus tetap menjepit bagian belakang tube odol tersebut dengan ibu jari dan telunjuk.
Dengan cara mengibaskan tube odol ini, dengan cepat sisa odol di bagian belakang tube akan meluncur ke arah mulut tube. Bahkan, dengan cara sederhana ini, jangan heran bila ternyata tingkat kehematannya justru akan sedikit lebih tinggi daripada pada tube model lama.
Selamat mencoba !