Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Negeriku, "Negeri Sampah"

6 November 2012   13:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:52 129 0
Beberapa hari kemarin saya mengikuti kuliah salah satu dosen saya. Ada sesuatu yang membuat saya kaget dan tercengang beberapa saat. Beberapa menit kuliah berlalu, dosen menjelaskan bahwa apabila suatu negara berencana menerima suatu produk (impor). Maka, negara tersebut akan memberikan beberapa syarat yang harus dipenuhi supaya produk tersebut bisa masuk. Sedangkan negeri kita, tidak memberikan syarat apapun untuk produk-produk impor yang akan masuk.

Nyeletuk salah seorang teman saya, "Berarti negara kita, negera sampah?". "Iya", balas dosen saya.

Astaga, saya kaget sekali mendengar respon dosen saya yang begitu cepatnya mengiyakan dan seolah tanpa ragu. Menurut saya tidak seharusnya, beliau mengiyakan dengan begitu cepatnya, seperti merendahkan mertabat negara sendiri. Bagi saya, negara yang katanya "negara sampah" ini memiliki keunggulan. Dimana bisa menerima apapun yang masuk didalamnya, ditambah kemampuan "menerima perbedaan", semangat persatuan dalam perbedaan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun