Nyeletuk salah seorang teman saya, "Berarti negara kita, negera sampah?". "Iya", balas dosen saya.
Astaga, saya kaget sekali mendengar respon dosen saya yang begitu cepatnya mengiyakan dan seolah tanpa ragu. Menurut saya tidak seharusnya, beliau mengiyakan dengan begitu cepatnya, seperti merendahkan mertabat negara sendiri. Bagi saya, negara yang katanya "negara sampah" ini memiliki keunggulan. Dimana bisa menerima apapun yang masuk didalamnya, ditambah kemampuan "menerima perbedaan", semangat persatuan dalam perbedaan.