Turki - sebuah negeri yang eksotis - perpaduan keindahan dua budaya, Timur dan Barat. Manusia Turki bisa dikatakan adalah salah satu manusia yang ajaib karena mereka menggabungkan kecantikan orang bule dan arab. Tetapi saya tidak akan membahas ketampanan atau kecantikan orang-orangnya melainkan keunikan makanan di negeri sang sufi, Jalaludin Rumi.
Sebelum mengijakkan kaki di bekas pusat Kekaisaran Byzantium ini, saya telah mendengar banyak cerita tentang Turki dan sudah sering melihat di TV atau brosur-brosur wisata. Memang, apa yang dilihat oleh mata kepala sendiri akan terlihat berbeda dengan apa yang tertulis di gambar. Saya bukan mengatakan apa yang di gambar itu adalah sebuah rekayasa tetapi rasanya lebih puas melihat secara langsung. Sayangnya, cuaca yang sangat dingin untuk ukuran orang Asia seperti saya membuat saya sedikit menggigil. Tetapi hal ini tidak membuat saya diam di tempat dan berhibernasi dengan selimut yang tebal. Saya harus jalan-jalan dan melihat Istanbul yang disebut-sebut sebagai kota istimewa karena letaknya di dua benua, Eropa dan Asia.
Kompleks Masjid Sultan Ahmet mungkin akan menjadi daya tarik para turis karena inilah spot terbaik di Istanbul. Wilayah yang dihuni oleh sederetan tempat-tempat wisata terkenal seperti Blue Mosque (Sultan Ahmet Cami), Hagia Sophia (Aya Sofia), Topkapi Palace (Topkapi Sarayi), Basilika Cistern dan Istanbul Archeology Museum (Istanbul Arkeoloji Muzesi) ini memang telah banyak menyambut para wisatawan domestik maupun internasional.
Saya rasa kamu akan banyak menemukan dan bahkan sudah membaca berbagai wacana tentang tempat-tempat yang saya tuliskan tadi. Lalu apa yang menjadi daya tarik saya? Jawabannya adalah Kumpir. Ya Kumpir! Bukan Kebab atau Doner yang telah mendunia dan menjadi makanan khas Negara sekuler ini. Memangnya Kumpir makanan khasnya Turki ya? Mungkin bukan karena khasnya tetapi karena uniknya. Dan plusnya kamu bisa menghabiskan malam yang romantis dan bertaburkan cahaya yang berasal dari jembatan di selat Bosphorus, kamu bisa melewatkannya disini! Tempat ini terletak di samping Masjid Ortakoy, salah satu icon kota Istanbul.
Kumpir ini dijual di sebuah tempat seperti booth yang sedang marak di kota-kota besar yang biasa menjajakan aneka snack. Kumpir terbuat dari kentang yang besarnya bisa membuat pingsan orang. Ya kentang segede gaban itu dibelah dua tanpa dikupas kulitnya lalu daging kentang tersebut diaduk dengan mentegadan dicampur dengan keju. Hmmm..membayangkannya saja sudah bikin kenyang ya. Apalagi ditambah kamu dapat menambahkan berbagai macam topping yang kamu inginkan. Pilihannya ada sosis daging, ayam, sayuran, sambal, jamur, salad, mayonais dan aneka topping aneh khas Turki lainnya.
Disajikan langsung “fresh from the oven” membuat makanan ini hangat, nikmat dan lezat! Apalagi suasana malam itu sungguh mendukung. Sambil duduk di depan jembatan Bosphorus, saya jadi merasa berada di depan jembatan Pasopati di Bandung (haha..ga nyambung).
Sebenarnya makanan ini tidak hanya ada Turki tetapi di beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis, Rusia, Swedia, Inggris dan juga ada di Amerika Serikat. Tetapi pasti agak sedikit bosan dengan makanan Turki yang kental dengan aura Timur Tengahnya. Jadi jika kamu ke Turki jangan hanya mencoba Kebab, Doner atau Iskender tapi jangan lupa rasakan keunikan si Kumpir ini. Dan lihatlah jembatan Bosphorus yang perkasa dan kokoh, jembatan yang menghubungkan benua Eropa dan Asia.