Es krim jaman aku kecil bukan es krim seperti zaman sekarang. Es krim yang ku kenal dulu adalah es krim yang di jual oleh seorang laki-laki bersepeda dan membawa semacam gamelan kecil yang ketika gamelan itu di pukul bunyinya jadi, 'tong tong tong', makanya kemudian es krim jenis ini serung di kenal dengan sebutan es tong-tong. Digemari anak-anak karena selain enak juga harganya murah meriah.
Lain dulu lain sekarang, es krim tong-tong makin terpinggirkan dengan kemajuan tekhnologi. Es krim di jadikan aset dagang yang bernilai omzet ratusan juta dan bahkan miliaran. Tapi ini juga bukan urusanku :D
Lalu, apa urusanku? Jawabannya simpel, 'es krim vanilla gratis!' :P
Aku tak akan melirik kalo es krimnya rasa coklat. Karena aku memang tak suka rasa coklat (artinya, kalo coklatnya asli aku mau). Es krim coklat rasa manisnya pekat sekali, dan cepat membuat eneg dan sakit gigi. So, memang hanya es krim vanilla yang aku mau. Makanya nama ini kujadikan nama user ditiap aku masuk sebuah web ataupun mungkin suatu saat akan menjadi nama pena dari tulisan-tulisanku.