Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Ikutan Yuk! Paket Wisata "Blusukan Mark Zuckerberg"

6 Januari 2015   00:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:45 113 5
Tanah Airku Indonesia memang unik dan layak dijual pariwisatanya. Keindahan bentangan alam, keanekaragaman hayati, flora fauna serta keunikan kegiatan masyarakat sehari-hari menjadi  poin penting untuk menarik wisatawan luar negeri.  Namun terus terang, itu tidak cukup, mengingat persaingan pariwisata antarnegara ternyata sengit.

Infrastruktur dan suprastruktur  di banyak objek wisata di Indonesia harus dibenahi.  Faktor keamanan,  kebersihan, kondisi transportasi, akomodasi, sampai kesehatan fisik dan mental yang tercermin pada sikap manusia Indonesia  masih kedodoran dalam melayani turis. Para ujung tombak pariwisata Indonesia, misalnya di bidang akomodasi semestinya sudah tertantang  menyajikan makanan, minuman, dan buah tangan yang begitu baik sehingga tidak mungkin dilewatkan oleh para wisatawan.

Hal makro dan mikro yang beberapa sudah disebut  di atas, harus segera dibenahi. Jika tidak, alih-alih meningkatkan promosi pariwisata, malah bisa jadi blunder. Yang terburuk,  para turis mancanegara bisa-bisa mengeluarkan komentar negatif tentang Indonesia karena mereka  tidak puas dengan infrastruktur dan suprastruktur tadi.

Mengantisipasi dampak negatif tadi, para pemangku kepentingan  harus lebih realistis.  Semestinya kita  menjual tempat pariwisata yang  "sudah siap".  Sambil mempersilakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta didukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemda setempat bekerja keras membenahi suprastruktur dan infrastruktur di semua objek pariwisata Indonesia, terutama yang terpencil atau nun jauh di sana dari Jakarta.

Lomba Penulisan  Kompasiana dan Kemenparkref bertema,  Voluntourism: Aksi dan Ide Memajukan Pariwisata Indonesia, merupakan sarana mempromosikan ide bagi para kompasianer, termasuk beberapa siswa MercySmart Homeschooling.  Anak muda usia belasan tahun ini sedang merancang paket wisata ke Indonesia  Blusukan Mark Zuckerberg. (BMZ Tour).

Gagasan siswa MercySmart Homeschooling

Ide BMZ Tour mulai digagas para homeschooler sejak Oktober 2014  sesaat menerima informasi kehebohan Blusukan MZ bersama  Presiden Jokowi.   Penggagas ide ini adalah beberapa siswa MercySmart Homeschooling yang sudah aktif jualan tiket online dan ingin "naik kelas" menjadi pelaku bisnis pariwisata.

Sejak November 2014 lalu,  homeschooler ini sudah survey  dan  blusukan ke Blok A dan Blok G Tanah Abang secara langsung, dan menjalin komunikasi intens dengan partner di Yogyakarta. Hasilnya? Mereka tambah yakin Paket Wisata BMZ bisa dijual ke anak-anak muda baik di dalam maupun luar negeri. Karenanya,  senang sekali jika para pemangku kepentingan bisa mendukung konsep ini dengan bantuan nyata, real. karena peluangnya lumayan besar untuk menjadi paket Tour dunia yang nge-hits.


  • Pertama,  infrastruktur dan suprastruktur  lokasi objek wisata yang dituju yakni Jakarta dan Yogyakarta sudah mapan.
  • Kedua, promosi tidak dimulai dari nol.  Mark Zuckerberg  MZ nama yang sudah terlanjur dikenal di dunia apalagi pemakai internet dan facebook. Hampir seluruh media di dunia ini menyiarkan blusukan si boss Facebook ini ke  Jogjakarta dan Jakarta Indonesia. Itu sudah cukup menimbul keingintahuan para anak muda pengguna internet baik dari dalam negeri apalagi luar negeri untuk mencicipi blusukan ini.
  • Ketiga,  anak-anak muda adalah generasi peniru terutama meniru dari idolanya. Mark Zuckerberg adalah salah satu manusia inspirator bagi anak-anak muda yang bermimpi punya bisnis internet ala MZ tadi. Bahkan MZ menulis di account FBnya, "Ada banyak budaya dan inovasi dari Indonesia yang bisa dibagi dengan orang-orang lain dari berbagai belahan dunia."
  • Keempat biaya yang disesuaikan karena ada dua pilihan tour, buat traveller kaya alias kelas koper dan buat traveller kelas backpaker. Tinggal pilih.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun