“Banjir ini sudah cukup biasa. Namun yang paling parah terjadi di tahun 2012 dimana semua rumah hampir tenggelam dan kami para korban harus mengungsi ke rumah pak RT sambil membawa berbagai barang berharga kami.” ujar salah satu warga disana.
Berdasarkan hasil wawancara, warga tidak hanya merasakan dampak negatif secara materiil tetapi juga dari segi psikologis. Mereka sempat mengatakan bahwa ketika gerimis datang, perasaaan was-was muncul kembali pada setiap warga disana, termasuk pada kelompok anak-anak madya.
“Saya bahkan sempat izin beberapa kali tidak masuk (sekolah) karena rumah (saya) tergenang banjir”, pungkas seorang anak SD yang rumahnya berlokasi di Tabing Banda Gadang.
Oleh karena itu, kami dari kelompok mahasiswa psikologi Universitas Andalas ingin memberikan intervensi secara psikologis guna untuk memberikan efek menenangkan dengan melibatkan kegiatan berupa mewarnai Mandala kepada anak-anak SD berusia 6-12 tahun.